Ijtima Ulama Tak Lagi Didengar, Pengamat: Respek Orang ke Tokoh Agama Luntur

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)
Merahputih.com - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai Ijtim Ulama jilid III untuk membahas mengenai Pilpres 2019 sangatlah tak tepat. Sebab, aksi itu tak lagi relevan mengingat Pilpres selama ini berjalan sangat baik.
Ray mengatakan, dari hasil quick count yang tergambar saat ini, terlihat Ijtima Ulama yang digagas alumni 212 ini tak lagi dianggap.
"Suara mereka terlihat tak lagi didengar," kata Ray kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (29/4).
Direktur Lingkar Madani Indonesia ini menambahkan, jika ingin menganalisa kecurangan, Ijtima sungguh bukan jalan yang tepat.
"Kalau mereka sepakat soal mekanisme yang ada, harusnya diserahkan kepada lembaga Pemilu. Karena sekarang juga sedang diadvokasi, jadi menurut saya gak perlu," imbuh Ray.

Ray menganggap, Ijtima hanya menggerus kepercayaan publik terhadap institusi kegamaan yang dibawa ke ranah politik praktis.
"Respek orang kepada tokoh agama akan berkurang. Itu yang harus mereka pikirkan. Yang dipikirkan adalah membawa spirit agama dalam berpolitik. Tapi, agama itu sendiri jangan dibawa-bawa jauh ke hal yang sangat praktis sampai menyebut kecurangan," jelas Ray.
Apalagi, sampai disebut kecurangan, tak pernah dilaporkan ke Bawaslu. "Padahal, batasnya sejak tanggal 17 April ditambah 7 hari, sekarang ini sudah tanggal 29 April," tuntas Ray. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah

Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat

Sama-Sama Mampu Menangkan Pilpres, Ganjar dan Prabowo Sulit Dipasangkan

Putusan PN Jakpus Dinilai Bisa jadi Pelajaran bagi KPU untuk Bertindak Adil

Isu Penundaan Pemilu 2024 Hanya Beredar di Lingkungan Istana

Mahfud MD Ditantang Buka Siapa di Balik Putusan Penundaan Pemilu 2024

Erick Thohir Dinilai Punya 'Modal Kuat' jadi Cawapres 2024
