Ijtima Ulama Tak Lagi Didengar, Pengamat: Respek Orang ke Tokoh Agama Luntur

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 29 April 2019
Ijtima Ulama Tak Lagi Didengar, Pengamat: Respek Orang ke Tokoh Agama Luntur

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai Ijtim Ulama jilid III untuk membahas mengenai Pilpres 2019 sangatlah tak tepat. Sebab, aksi itu tak lagi relevan mengingat Pilpres selama ini berjalan sangat baik.

Ray mengatakan, dari hasil quick count yang tergambar saat ini, terlihat Ijtima Ulama yang digagas alumni 212 ini tak lagi dianggap.

"Suara mereka terlihat tak lagi didengar," kata Ray kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (29/4).

Direktur Lingkar Madani Indonesia ini menambahkan, jika ingin menganalisa kecurangan, Ijtima sungguh bukan jalan yang tepat.

"Kalau mereka sepakat soal mekanisme yang ada, harusnya diserahkan kepada lembaga Pemilu. Karena sekarang juga sedang diadvokasi, jadi menurut saya gak perlu," imbuh Ray.

Pengamat Politik dan Pemilu Ray Rangkuti. (MP/Gomes R)

Ray menganggap, Ijtima hanya menggerus kepercayaan publik terhadap institusi kegamaan yang dibawa ke ranah politik praktis.

"Respek orang kepada tokoh agama akan berkurang. Itu yang harus mereka pikirkan. Yang dipikirkan adalah membawa spirit agama dalam berpolitik. Tapi, agama itu sendiri jangan dibawa-bawa jauh ke hal yang sangat praktis sampai menyebut kecurangan," jelas Ray.

Apalagi, sampai disebut kecurangan, tak pernah dilaporkan ke Bawaslu. "Padahal, batasnya sejak tanggal 17 April ditambah 7 hari, sekarang ini sudah tanggal 29 April," tuntas Ray. (Knu)

#Ijtima Ulama II #Ray Rangkuti
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah
Wacana perubahan dalam UU ASN tersebut mengusulkan agar kewenangan itu nantinya dapat dikembalikan kepada pemerintah pusat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 03 Mei 2025
Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah
Indonesia
Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat
Usulan penghapusan Pilkada DKI Jakarta, yang termaktub dalam RUU DKJ menuai polemik.
Frengky Aruan - Senin, 11 Maret 2024
Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat
Indonesia
Sama-Sama Mampu Menangkan Pilpres, Ganjar dan Prabowo Sulit Dipasangkan
Rencana menyatukan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo dianggap sulit terjadi.
Zulfikar Sy - Jumat, 29 September 2023
Sama-Sama Mampu Menangkan Pilpres, Ganjar dan Prabowo Sulit Dipasangkan
Indonesia
Putusan PN Jakpus Dinilai Bisa jadi Pelajaran bagi KPU untuk Bertindak Adil
kasus ini merupakan pelajaran bagi KPU untuk berlaku adil kepada semua peserta pemilu tanpa melihat status partai baru atau kecil.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Putusan PN Jakpus Dinilai Bisa jadi Pelajaran bagi KPU untuk Bertindak Adil
Indonesia
Isu Penundaan Pemilu 2024 Hanya Beredar di Lingkungan Istana
PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) dengan memerintahkan KPU untuk menunda gelaran Pemilu 2024 terus bergulir.
Zulfikar Sy - Selasa, 07 Maret 2023
Isu Penundaan Pemilu 2024 Hanya Beredar di Lingkungan Istana
Indonesia
Mahfud MD Ditantang Buka Siapa di Balik Putusan Penundaan Pemilu 2024
Mahfud dinilai mengetahui betul siapa pemain atau orang yang merancang putusan penundaan pemilu ini.
Zulfikar Sy - Selasa, 07 Maret 2023
Mahfud MD Ditantang Buka Siapa di Balik Putusan Penundaan Pemilu 2024
Indonesia
Erick Thohir Dinilai Punya 'Modal Kuat' jadi Cawapres 2024
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, Erick Thohir mempunyai 'modal kuat' untuk maju sebagai cawapres dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain.
Andika Pratama - Kamis, 26 Januari 2023
Erick Thohir Dinilai Punya 'Modal Kuat' jadi Cawapres 2024
Bagikan