Idrus Marham Tersangka, Golkar Tetap Solid Dukung Jokowi
Politikus Golkar Sirajuddin Abdul Wahab (Foto: MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Politisi Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab menegaskan partainya masih solid mendukung Jokowi pasca penetapan Idrus Marham tersangka kasus korupsi proyek PLTU Riau 1.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada wacana yang dimunculkan untuk mengubah arah dukungan.
"Saya kira sampai hari ini PG masih solid mendukung keputusan munaslub, mendukung dan memenangkan Jokowi sebagai presiden," kata dia saat ditemui awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8).
Dia menjelaskan, meskipun ada riak-riak suara yang ingin mengalihkan dukungan, tentunya sesuai mekanisme di Golkar harus di putuskan melalui Munas.
"Saya kira kalaupun ada wacana, tidak akan merubah keputusan yang ditetapkan munaslub, karena untuk merubahnya itu kita harus munas lagi," terang dia.
Menambahkan, Inisiator GMPG ini meyakini kasus korupsi yang menimpa salah satu kadernya itu tidak akan mengganggu kerja-kerja politik untuk memenangkan Paslon Capres/cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Yang pasti kita hari ini fokus memenangkan pileg, ditambah ekstra tenaga memenangkan Jokowi dua periode," pungkasnya.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Satgas Maritim TNI Jalani Misi Perdamaian ke Wilayah Timur Tengah
Bagikan
Berita Terkait
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes