Idil Akbar: Manuver Ahok Rusak Hubungan Kelembagaan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 02 Maret 2015
Idil Akbar: Manuver Ahok Rusak Hubungan Kelembagaan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Pengamat politik Idil Akbar mengatakan, sengketa antara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD lebih terkait persoalan siapa mendapatkan keuntungan apa dan bagaimana serta bisa mempertahankan kepentingan apa. Jika konflik ini diteruskan akan merusak hubungan kelembagaan antara eksekutif dan legislatif. 

Persetujuan hak angket sejatinya dibenarkan karena konstitusional. Hanya saja, perlu dikoreksi apakah prosedur dan substansinya sesuai.Apa yang dilakukan Ahok sehingga muncul hak angket menurut Idil juga sudah melewati batas.

"Ahok merusak hubungan kelembagaan antara eksekutif dan legislatif serta melakukan tindakan inkonstitusional terkait pengajuan draf APBD ke Kemendagri," kata Idil, ketika dihubungi merahputih , di Jakarta, Senin (2/3).

Apa yang dilakukan Ahok dengan menyampaikan adanya dana siluman pembelian UPS yang kelewat besar kepada publik, Idil melihatnya dalam 2 hal. (Baca: Diguyur Hujan, Ribuan Demonstran Dukung Ahok Bongkar Dana Siluman)

"Pertama, apa motif dibalik Ahok menyampaikan ini. Dan kedua, apa akibat dari politik sandera seperti ini," katanya.

Yang pertama, sambung Idil, Ahok menyampaikan hal ini tentu sebagai upaya melawan upaya yang dilakukan DPRD karena menyetujui hak angket atas dirinya. Terlepas dari apa yang disampaikan Ahok ke publik, Ahok sendiri sudah mendistorsi informasi yang disampaikan.

"Namun, inilah kehebatan Ahok yang bisa menggiring opini. Sesuatu yang belum terjadi dan baru hanya berupa potensi seakan-akan sudah terjadi dan mengancam kehidupan masyarakat," sanjung Idil.

Meski demikian, Idil sepakat dengan upaya transparansi yang dilakukan Ahok. Tapi itu akan jauh lebih bernilai ketika dilakukan sebelum persoalan hak angket ini mengemuka. Ketika dilakukan bersama dengan pengajuan hak angket DPRD, maka motif politik beraroma pembalasanlah yang lebih kuat. (Baca: Ahok: Terima Kasih, NasDem!)

"Artinya, cara ahok membongkar dana siluman apakah sudah sesuai prosedur? Apakah anggaran yang dimaksud sudah terlaksana atau masih di atas kertas? Apakah KPK bisa menindak laporan anggaran yang belum terlaksana dan dianggap berpotensi akan merugikan negara?," tanya Idil.

Karena itu, menurut Idil, DPRD mungkin saja bisa memakzulkan Ahok. Tapi, Ahok sudah menang secara politik karena telah mampu mempengaruhi opini publik dengan cara membongkar dana siluman tersebut. Akibat dari politik sandera, menurutnya yang paling berdampak adalah terlambat dan terhambatnya realisasi anggaran karena eksekutif dan legislatif akan lebih banyak disibukkan dengan persoalan kisruh ini.

Itu artinya, banyak proyek-proyek pembangunan masyarakat DKI yang akan tersendat. Sebab, proses hak angket tentu juga memerlukan waktu lama dan belum tentu juga akan sampai disetujui Presiden dengan mudah jika muaranya adalah pemakzulan.

"Tapi ahok sudah mendominasi arena dan itu akan semakin membuat DPRD semakin terpojok," tandasnya. (mad)

#Gubernur DKI Jakarta #Basuki Tjahaja Purnama #Hak Angket Untuk Ahok
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Jakarta Targetkan Masuk 50 Kota Global 2030, Gubernur Pramono Ungkap Langkah Konkret di Berlin
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjadi pembicara utama di AsiaBerlin Summit 2025, memaparkan visi transformasi Jakarta menuju 50 kota global terbaik 2030.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 26 November 2025
Jakarta Targetkan Masuk 50 Kota Global 2030, Gubernur Pramono Ungkap Langkah Konkret di Berlin
Indonesia
Gubernur Pramono Pastikan KJP Plus Pelaku Ledakan SMAN 72 Tidak Dicabut
Gubernur Pramono memastikan KJP Plus siswa terduga kasus ledakan SMAN 72 tidak dicabut dan meminta Disdik memperkuat pencegahan bullying di sekolah.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Gubernur Pramono Pastikan KJP Plus Pelaku Ledakan SMAN 72 Tidak Dicabut
Indonesia
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Diketahui, Senin (17/11) siang, ratusan buruh dari berbagai elemen menggelar aksi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka menuntut Gubernur Pramono untuk kenaikan UMP 10 persen menjadi Rp 6 juta.
Frengky Aruan - Selasa, 18 November 2025
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Indonesia
Soal Kabar Tarif LRT Velodrome-Manggarai Sampai Rp 60 Ribu, Gubernur Pramono: Jadi Saja Belum
Pramono mengatakan bahwa pembahasan tarif masih terlalu dini karena proyeknya sendiri belum resmi beroperasi.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Soal Kabar Tarif LRT Velodrome-Manggarai Sampai Rp 60 Ribu, Gubernur Pramono: Jadi Saja Belum
Olahraga
Berkelakar soal Isu Pakan Hewan Taman Margasatwa Ragunan Dibawa Kabur Petugas, Gubernur Pramono: Kalau Benar, Harimaunya Saya Keluarin
Pramono memastikan isu tersebut tidak benar.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Berkelakar soal Isu Pakan Hewan Taman Margasatwa Ragunan Dibawa Kabur Petugas, Gubernur Pramono: Kalau Benar, Harimaunya Saya Keluarin
Olahraga
Gubernur Pramono Buka-bukaan, Banyak Siswa SMAN 72 Ingin Pindah Sekolah Pasca Ledakan
Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon mengatakan sebagian besar orang tua belum memberikan izin anaknya kembali ke sekolah.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Gubernur Pramono Buka-bukaan, Banyak Siswa SMAN 72 Ingin Pindah Sekolah Pasca Ledakan
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Tanggapi Pernyataan Ahok Monas akan Kebanjiran jika Tanggul Laut Mutiara Jebol
Pramono berharap hal itu tak terjadi.
Dwi Astarini - Minggu, 16 November 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Tanggapi Pernyataan Ahok Monas akan Kebanjiran jika Tanggul Laut Mutiara Jebol
Indonesia
Gubernur Pramono Anung Instruksikan Penertiban Sopir JakLingko yang Tidak Disiplin
Pramono Anung soroti sopir JakLingko yang berkendara semaunya dan meminta Dishub mengganti pengemudi yang tidak disiplin.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Gubernur Pramono Anung Instruksikan Penertiban Sopir JakLingko yang Tidak Disiplin
Indonesia
Normalisasi Kali Krukut Dipersoalkan PKS, Gubernur Pramono Janji Lakukan Sosialisasi ke Warga
Rencana normalisasi Kali Krukut Jakarta Selatan dikritik, Gubernur Pramono memastikan Pemprov DKI akan turun langsung memberikan penjelasan kepada warga.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Normalisasi Kali Krukut Dipersoalkan PKS, Gubernur Pramono Janji Lakukan Sosialisasi ke Warga
Indonesia
Gubernur Pramono Minta Adhi Karya Bongkar Tiang Monorel di Jakarta, Batas Waktu Sebulan
Gubernur DKI Pramono Anung beri PT Adhi Karya waktu sebulan untuk bongkar tiang monorel mangkrak di Rasuna Said dan Asia Afrika. Jika tidak, DKI turun tangan Januari 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Gubernur Pramono Minta Adhi Karya Bongkar Tiang Monorel di Jakarta, Batas Waktu Sebulan
Bagikan