IDI: Tidak Usah Ributkan Merek, Indonesia Butuh Banyak Vaksin


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memaparkan vaksin buatan Tiongkok masih layak digunakan. Bahkan, efikasi vaksin seperti Sinovac, masih di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Pokoknya WHO mengumumkan efikasi 50 persen minimal. Jadi apa pun yang di atas 50 persen itu layak. Yang penting dia aman," kata Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi sekaligus Juru Bicara dari PB IDI Iris Rengganis dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/3).
Baca Juga:
Pemkot Bandung Genjot Vaksinasi COVID-19 Kepada Guru
Ia menegaskan, uji coba maupun uji klinis vaksin Sinovac sudah dilakukan. Misalnya, di Brasil hasil uji menunjukkan angka 50,4 atau 50,3 persen untuk Sinovac.
"Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini," kata seraya menegaskan, yang paling penting vaksinnya tersedia dan aman dan tidak perlu meributkan soal efektivitas.
"Nanti masalah efektivitas kan sambil berjalan. Kalau perlu nanti diulang, jadi enggak perlu diributkan. Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian lihat efektivitas vaksin," katanya pula.
Dia menuturkan, efikasi vaksin tidak memiliki dampak pada kesehatan. Kemudian, juga tidak akan meracuni penerima vaksin, sehingga vaksin tetap aman digunakan dan efikasi vaksin COVID-19 tidak bisa dibandingkan karena efikasi tiap negara berbeda-beda.

"Lihat saja sambil waktu berjalan nanti efektivitas vaksin yang akan lihat nantinya," ujarnya/
Ia mendukung rencana mendatangkan vaksin Moderna dan Pfizer dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air karena sekitar 70 persen masyarakat Indonesia ditargetkan menerima vaksinasi COVID-19, sehingga vaksin yang dibutuhkan tentunya lebih banyak.
"Jadi, membutuhkan vaksin lebih banyak, menginginkan dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan, agar herd immunity tercapai," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Pemkot Jaktim Tetap Laksanakan Vaksinasi COVID-19 di Bulan Puasa
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
![[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates](https://img.merahputih.com/media/ea/1b/85/ea1b85328dfeb974ccf37457c118d123_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai

[HOAKS atau FAKTA]: IDI Publikasikan 19 Minuman yang Sebabkan Diabetes dan Pengerasan Otak
![[HOAKS atau FAKTA]: IDI Publikasikan 19 Minuman yang Sebabkan Diabetes dan Pengerasan Otak](https://img.merahputih.com/media/e5/74/63/e57463822770c6512e7a4fbac4ff353f_182x135.jpeg)
PB IDI Protes Mutasi dan Pemberhentian Dokter Vertikal oleh Kemenkes, Dinilai Tidak Punya Alasan
