ICW Wanti-Wanti Jokowi Waspadai Calon Menteri yang Cacat Integritas dan Loyalitas


Koordinator Divisi Korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diwanti-wanti untuk mengedepankan integritas dan loyalitas dalam memilih menteri kabinetnya. Menurut Koordinator Indonesia Corruption Watch Donal Fariz, para pembantu presiden sebaiknya bukanlah sosok punya persoalan hukum di masa lalu.
Lebih lanjut, Donal Fariz mengingatkan Presiden Jokowi agar menghindari figur calon menteri yang memiliki loyalitas ganda dan cacat hukum.
Baca Juga: Nasdem ke Parpol Non Koalisi: Jangan Harap Dapat Jatah Jabatan Menteri
Selain integritas, indikator lain yang perlu diperhatikan Jokowi adalah kapasitas. Jokowi harus memilih menteri yang benar-benar paham akan pekerjaannya di kementerian.
"Yang namanya Kabinet Kerja mesti diisi oleh orang-orang yang punya kapasitas untuk menjalankan fungsi-fungsi teknokratis di kementerian, bukan justru orang yang tidak paham apa-apa," ujarnya kepada wartawan di kantor ICW, Jakrta Selatan, Kamis (15/8).

Jokowi harus memastikan menteri yang dipilih tidak menggadaikan kesetiaannya demi menghadapi Pemilu 2024.
Sebab, menurut Donal, menteri sekarang cenderung tak loyal.
"Apalagi kemudian di periode kedua, saat sejumlah pimpinan partai sudah melirik 2024, jadi ini ironis. Pak Jokowi belum dilantik saja menteri-menteri dan pimpinan partai sudah melirik 2024, berbagai macam manuver, manuver Gondangdia dan manuver Teuku Umar kemarin," imbuhnya.
Donal Fariz juga meminta, Jokowi tak menunjuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dan Menteri Hukum dan HAM ( Menkumham) yang tidak memiliki latar belakang politik atau non-parpol.
"Berangkat dari sikap Pak Jokowi yang akan memilih Jaksa Agung non-parpol, maka ICW berharap ada konsistensi untuk menunjuk juga menteri Menkopolhukam dan Menkumham yang non-parpol," ujar Donal.
Saat ini, Menkopolhukam dijabat Wiranto yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Baca Juga: Fadli Zon Sarankan Jokowi Tidak Terbebani Kader Partai Politik Saat Pilih Menteri
Sementara itu, Menkumham dijabat Yasona Laoly yang merupakan Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan PDI Perjuangan.
Menurut Donal, kedua sektor menteri tersebut rawan disusupi kepentingan politik. Sebab, lima tahun belakangan ini penegakkan hukum masih bias lantaranya adanya intervensi politik.
"Kalau Jaksa Agung sudah non-parpol, maka di Menkopolhukam dan Menkumham juga jangan dari parpol juga di bidang penegakkan hukum dan politik," tutupnya.(Knu)
Baca Juga: Jokowi Buka-bukaan Calon Menteri di Kabinet Kerja Jilid II
Bagikan
Berita Terkait
Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dibebaskan Bersyarat

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK

ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi

Jokowi ‘Terpukau’, Langsung Kasih Dua Jempol untuk Prabowo Pasca Pidato Kenegaraan

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

2 Wakil Ketua MPR Serahkan Undangan Sidang Tahunan ke Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
![[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi](https://img.merahputih.com/media/c8/76/71/c876717faa27e398e804f4ec5c8567c0_182x135.png)
Guru Besar UIN Mataram Ungkap Masalah Serius di Kabinet Merah Putih, Berawal dari Kontroversi Bendera One Piece

Golkar Tak Masalah Jika PDIP Gabung atau Tetap di Luar Pemerintahan Prabowo

[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
![[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi](https://img.merahputih.com/media/87/d4/c2/87d4c2f6df5e66141ccee3b8612dbf8b_182x135.jpeg)