Parenting

Ibu Stres, Anak Rewel?

P Suryo RP Suryo R - Senin, 12 September 2022
Ibu Stres, Anak Rewel?

Si kecil dapat menangkap sinyal ketidaknyamanan si ibu.(Pexels/quang-nguyen-vinh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIDAK banyak yang tahu bahwa anak rewel bisa disebabkan oleh kondisi ibu yang sedang stres. Kok bisa? Memang ada hubungannya? Coba, deh, renungkan. Ketika stres, ibu mungkin pernah merasa bahwa suasana hati si kecil tertular suasana hati ibu. Tiba-tiba saja ia menjadi rewel dan lebih susah diatur.

Melansir Psychology Today, stres bisa memengaruhi segala aspek kehidupan ibu. Banyak hal yang bisa membuat seorang Ibu stres, mulai dari pekerjaan rumah yang tidak kunjung selesai, pekerjaan kantor, ataupun anak yang susah makan atau tidak mau menyusu.

Baca Juga:

Berbahaya Membandingkan Hubungan dengan Orang Lain

anak
Sadar atau pun tidak, gejala-gejala ini bisa dirasakan oleh anak. (Pexels/Singkham)

Ketika stres, ibu bisa menjadi mudah marah dan tersinggung, sering sakit kepala, mengalami mood swing, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, susah tidur, atau merasa tidak bahagia dan malas melakukan apa-apa. Sadar atau pun tidak, gejala-gejala ini bisa dirasakan oleh anak.

Contohnya, bila biasanya Ibu tidak mengalami kesulitan ketika memakaikan baju anak, ketika stres ibu rentan menjadi linglung. Ada saja masalah, seperti lupa membalurkan minyak kayu putih, lupa memakaikan popok, yang membuat ibu harus bolak-balik membuka dan memasang ulang baju anak. Jika hal ini terjadi berulang-ulang, wajar jika anak jadi tidak nyaman dan akhirnya rewel.

Seorang anak bisa menjadi cerminan perasaan ibunya. Faktanya, sejak lahir bayi dapat menangkap isyarat emosional dari orang di sekitarnya dan menirunya dalam bersikap terhadap sesuatu. Nah, karena ibu adalah orang yang terdekat dengan si anak, jangan heran bila ketika ibu stres, anak pun jadi lebih rewel dan sensitif.

Saat sedang stres, kadar hormon kortisol ibu juga akan meningkat. Bila saat ini ibu masih menyusui anak secara langsung, hormon ini akan mengalir ke dalam ASI dan terminum oleh anak. Hal ini diduga dapat membuat anak menjadi ikut stres dan rewel.

Meski begitu, kaitan hormon kortisol di ASI dan stres pada anak masih membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi. Jadi, ibu tidak perlu berhenti menyusui ketika sedang stres ya.

Baca Juga:

Lakukan Cara Ini untuk Pererat Hubungan Anak dan Orangtua

stres
Cari tahu penyebab stres untuk meredakannya. (freepik/rawpixel)

Agar anak tidak tertular stres dan membuat ibu makin pusing. Ada baiknya ibu mengetahui tips mengelola stres, seperti berikut ini.

Penyebab stres

Cari tahu apa penyebab ibu mengalami stres. Bila stres ada kaitannya dengan ayah atau orang lain, jangan ragu untuk membicarakannya dan carilah solusi yang tepat untuk masalah berdua.

Bila untuk terus berada di rumah juga bisa membuat ibu stres. Untuk mengatasinya, ibu sekeluarga bisa melakukan family time dengan berjalan-jalan ke taman atau tempat favorit keluarga.

Cari bantuan

Jika stres disebabkan oleh kelelahan, tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan suami atau keluarga. Dengan beban kerja yang lebih ringan, Ibu bisa lebih lega dan mengurus anak dengan perasaan yang baik.

Me time

Menjadi ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Kadang merawat anak juga bisa membuat ibu jenuh. Oleh karena itu, luangkanlah waktu untuk me time dan merawat diri sendiri agar suasana hati menjadi lebih baik. Misalnya dengan membaca buku atau sekadar pergi berbelanja sendiri tanpa mengajak anak.

Stres yang dirasakan dapat memengaruhi suasana hati anak. Meski begitu, stres merupakan sesuatu yang pasti ada dalam kehidupan dan sulit untuk dihindari. Hindari merespons stres dengan kekerasan, seperti berteriak, membentak, atau membanting barang. Langsung maupun tidak langsung, hal ini akan mengusik ketenangan anak dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya.

Ibu harus berusaha untuk mampu mengendalikan stres sebaik mungkin, agar anak tidak ikutan rewel ketika pikiran dan suasana hati ibu terganggu. Atau, ibu bisa segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan saran yang tepat. (DGS)

Baca Juga:

Hei Perempuan, Ini Hormon yang Ada di Dalam Tubuh Kamu

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan