HSMUN Ajak Pelajar SMA Jadi Pemimpin Dunia


HSMUN diadakan secara daring. (Foto: Istimewa)
HIGHSCOPE Model United Nations (HSMUN) segera hadir pada 18-19 November 2020. Penyelenggaraan HSMUN tahun ini digelar secara daring karena imbas pandemi COVID-19.
Tema yang diusung tahun ini ialah "Ensuring Global Welfare in Times of Crisis". Tema tersebut memiliki makna konflik tidak hanya dilihat sebagai sumber perpecahan, namun juga dapat dilihat sebagai motivasi untuk memicu sebuah gelombang perubahan.
Baca juga:
PAX West 2020 Batal Akibat Pandemi COVID-19, Diganti dengan Event Online
HSMUN merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah HighScope. Kegiatan ini menjadi wadah pelajar SMA berlatih untuk beradaptasi, berfikir solutif dan kreatif, bekerja sama, dan berani mengambil risiko sebagai seorang pemimpin.

Pada saat ini para pemimpin dunia dan politisi berusaha untuk mengatasi luka, kekacauan sepertinya selalu berkecamuk di berbagai belahan dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, HSMUN menyadari perubahan tak hanya datang dari otokrat, namun juga rakyat jelata secara bersama berupaya untuk memperbaiki akibat dari berbagai kekacauan yang timbul.
Peraturan yang dibuat oleh setiap negara telah memicu permasalahan-permasalahan dunia yang bertentangan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau SDGs.
Baca juga:
Kondisi saat ini, kesehatan masyarakat dunia menjadi fokus utama. Permasalahan ini telah merambat ke persoalan kemiskinan, kelaparan, kualitas pendidikan, ekonomi dan bahkan politik dan kemanan dunia.
Oleh karena itu, HSMUN ingin mengajak siswa SMA Indonesia memahami SDGs sebagai tujuan bersama sebagai warga dunia, mengingat 2030 adalah masa generasi mereka menjadi pemimpin.

"Tidak ada salahnya kita menimba ilmu dari sekarang untuk meningkatkan kompetensi pemimpin," ujar Secretary-General HSMUN, Alduri Asfirka dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu di Jakarta.
Kegiatan yang diadakan ke-12 kalinya ini memfasilitasi peserta dengan simulasi berdiplomasi untuk bisa menjadi pemimpin yang kelak membawa kedamaian dunia. Semua topik yang diusulkan akan mencerminkan nilai-nilai SDGs.
"Diplomasi itu diskusi untuk mencapai keuntungan yang lebih besar. Kami ingin menunjukkan diplomasi itu sangat penting," tambah Alduri.
HSMUN membuka relasi antar siswa dalam satu generasi, yang kelak akan sama-sama berkontribusi bagi negara dan dunia. HSMUN mengolah kemampuan siswa untuk berempati, berfikir secara komprehensif dan kritis, kreatif mencari solusi baru, dan melatih keterampilan untuk berdiplomasi.
"Kita menjadi pionir model united nation (PBB) di Indonesia untuk pertama kalinya dalam tingkat siswa SMA," tutup Alduri. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman

Ikut Demo di DPR, Pelajar Tangerang Andika Lutfi Falah Tewas dengan Luka Berat di Kepala

Ajakan di Medsos Berujung Masuk Kantor Polisi, Pelajar Anarkis Dipulangkan dengan Peluk Haru Orang Tua

Polisi Tangkap Sejumlah Pelajar dan Anarko yang Diduga Terlibat Demo Rusuh di DPR/MPR

Tabungan Pelajar Tembus Rp 1,7 Triliun, Bank Jakarta Raih Penghargaan dari KEJAR Award 2025

Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Razia PMKS di Pulogadung: "Pak Ogah" Lolos Sergapan Satpol PP, Tapi Tak Berkutik Dihadang Pelajar

AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir

Jam Malam Bagi Pelajar Diberlakukan di Jawa Barat, Tapi Ada Yang Dikecualikan
