Hiswana Migas: Elpiji Tiga Kilogram Langka, Distribusi Gas Salah Sasaran


Elpiji (Foto: MP/widi)
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Tangerang mengendus, terjadinya kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg di masyarakat, diakibatkan tidak tepatnya sasaran dalam pendistribusian. Hal ini karena masih banyak penggunaan tabung gas bersubsidi untuk kebutuhan usaha.
"Sebenarnya, untuk rumah makan Padang yang skalanya udah besar atau omset lebih dari Rp30 juta perbulan, itu tidak boleh menggunakan tabung gas bersubsidi, atau gas 3 kg," ungkap petugas pengisian gas elpiji 3 kg di SPBE Curug, Kabupaten Tangerang Heri Zhi kepada merahputih.com, Rabu (19/10).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Tabung Gas 12 kg di Hiswana Migas Kabupaten Tangerang ini mengaku, pengawasan terhadap pendistribusian tabung gas 3 kg juga sangat minim. Karena sejauh ini, kata Heri, Petamina hanya melakukan pengawasan sampai tingkat agen, itu pun hanya ada satu orang. Sehingga rawan terjadi tidak tepat sasaran yang berimbas kepada masyarakat yang seharusnya mendapatkan hak tersebut.
"Untuk pengawasan pendistribusian ke warung-warung atau ke masyarakat, sebenarnya tugas pemerintah dan kepolisian. Di Pertamina hanya melakukan pengawasan ke agen-agen," paparnya. (Wid)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN

Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas

Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir

Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!

Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain

Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali

Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah

Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah

Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak

Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
