Kesehatan

Hepatitis Akut pada Anak Merebak, Orangtua Wajib Waspada

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 06 Mei 2022
Hepatitis Akut pada Anak Merebak, Orangtua Wajib Waspada

Orangtua harus memantau kesehatan anak dan mengambil tindakan. (foto: pexels-gustavo-fring)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA orangtua di Indonesia tengah dibuat resah dengan kemunculan penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. Penyakit yang mulai mewabah sejak 15 April lalu ini belum diketahui penyebabnya.

Seperti dilansir Hellosehat, pada Mei, sebanyak 169 dilaporkan kasus di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 17 anak membutuhkan transplantasi hati dan satu kasus mengakibatkan kematian seorang anak.

BACA JUGA:

Waspada Hepatitis Akut, Ini Gejalanya

Sementara itu, di Indonesia, Kemenkes melaporkan sebanyak tiga orang anak meninggal dunia akibat terinfeksi hepatitis misterius ini. Melalui situs resmi mereka, Kementerian Kesehatan menyatakan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan setelah adanya kasus hepatitis misterius pada anak tersebut.

Penyebab misterius

laboratorium
Ditemukan adenovirus 41 sebagai salah satu penyebab. (foto: pexels-martin-lopez)

Meski penyakit ini telah menyebar lebih dari dua pekan, para ahli belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan, tapi virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit ini.

Sementara itu, studi di Amerika Serikat menduga virus menjadi biang keladi di balik merebaknya penyakit hepatitis misterius yang menginfeksi anak-anak dengan rentang usia 1 bulan hingga 16 tahun ini.

Studi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS secara khusus mengamati kemunculan penyakit hepatitis akut di Alabama. CDC pun menyelidiki klaster kasus penyakit hati misterius pada anak tersebut. Berdasarkan studi mereka, kesemua anak dengan usia lebih kecil dinyatakan positif patogen umum yang disebut adenovirus 41.

Adenovirus 41 yang ditemukan diketahui menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak. Itu adalah kondisi peradangan pada lapisan usus yang umumnya disebabkan infeksi. Secara umum, orang mengenal gangguan pencernaan ini dengan nama flu perut atau muntaber. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri setelah tes molekuler. Virus itu teridentifikasi sebagai F type 41.

Sementara itu, virus SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Di Tanah Air, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan sedang menyelidiki kasus hepatitis misterius ini lebih lanjut. Tujuannya ialah memasukkan riwayat perjalanan yang lebih rinci dan tes virologi atau mikrobiologi tambahan.

Waspadai gejalanya dan segera lakukan tindakan

sick child
Oangtua perlu mewaspadai gejala yang muncul pada anak. (foto: pexels-gustavo-fring)

Karena kasus yang muncul lebih pada anak-anak, para orangtua diharapkan lebih mewaspadai kondisi tertentu pada anak-anak. Orangtua juga harus segera tanggap dan membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika anak mengalami gejala sebagai berikut:

  • Penurunan kesadaran
  • Demam tinggi atau riwayat demam
  • Perubahan warna urin (gelap) dan atau feses (pucat)
  • Kulit berwarna kuning
  • Gatal
  • Nyeri sendi atau pegal-pegal
  • Mual, muntah atau nyeri perut
  • Lesu atau hilang nafsu makan
  • Diare

Penanganan segera saat gejala muncul amat krusial. Hal itu bertujuan agar dokter punya ruang dalam mengobati dan menangani pasien.

Dalam update perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia yang diunggah di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, (5/5), dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof dr Hanifah Oswari, Sp.A(K) meminta para orangtua untuk waspada terhdap gejala awal hepatitis atau penyakit liver misterius pada anak.

Penyakit hepatitis misterius pada anak ini umumnya menginfeksi saluran pencernaan. Kemunculannya ditandai dengan gejala diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan yang mengarah pada penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

“Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Kondisi tersebut menunjukkaninfeksi hepatitis sudah sangat berat,” ujar Hanifah. Ia mengingatkan orangtua untuk segera dan sigap membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. “Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," imbuhnya.

Cegah penularan dengan menjaga diri

child
Disarankan untuk tetap memakai masker dan jaga jarak. (foto: pexels-gustavo-fring)

Lebih jauh, Hanifah mengingatkan para orangtua untuk melakukan tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit hepatitis misterius ini. "Untuk mencegah infeksi di saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah matang," kata Hanifah.

Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan panduan untuk mencegah hepatitis akut misterius pada anak.

Panduan tersebut akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat atas imbauan Kemenkes atas kasus penyakit liver misterius pada anak di Indonesia ini, yaitu:

  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
  • Minum air bersih
  • Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  • Tidak bergantian alat makan
  • Memakai masker
  • Menjaga jarak.(dwi)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan