Waspada Hepatitis Akut, Ini Gejalanya


Waspada gejala hepatitis akut. (Foto: Unsplash/Bermix Studio)
BELAKANGAN ini sedang ramai perbincangan mengenai hepatitis akut misterius yang merenggut tiga pasien anak di Jakarta. Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan investigasi mengenai penyebab hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus lengkap.
Langkah ini dilakukan karena dalam dua pekan terakhir Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022. Kewaspadaan tersebut meningkat, setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.
Mengutip laman Alodokter, hepatitis adalah penyakit peradangan dan kelainan pada organ hati yang menyebabkan terganggunya fungsi hati. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lamanya peradangan, yakni hepatitis akut dan hepatitis kronis.
Baca juga:

Isiltah hepatitis akut digunakan untuk hepatitis yang sembuh dalam waktu kurang dari enam bulan. Bila peradangan terjadi lebih dari waktu tersebut. Maka penyakit ini tergolong kronis dan bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti kanker hati atau gagal hati.
Hepatitis akut sering kali tidak menimbulkan gejala. Celakanya ini yang menyebakan banyak masyarakat tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan fungsi hati. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai seperti demam, kelelahan, rasa tidak enak badan, nafsu makan menurun, muntah, sakit perut, diare, urine berwarna lebih gelap, hingga feses berwarna pucat.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga bisa terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan hati akibat kecanduan alkohol. Kondisi ini disebut dengan hepatitis alkoholik, dan biasanya ditandai dengan mual, rasa tidak enak badan, dan demam ringan.
Baca juga:

Konsumsi obat-obatan tertentu dalam dosis yang berlebihan juga dapat menyebabkan organ hati mengalami peradangan. Contoh obat-obatannya antara lain adalah paracetamol, aspirin, obat golongan sulfa, dan obat-obatan herbal.
Mengingat hepatitis akut bisa timbul tanpa gejala dan bisa berkembang menjadi hepatisis kronis. Maka penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan. Salah satunya dengan mendapatkan vaksin hepatitis. Sejauh ini, vaksin hepatitis yang tersedia adalah vaksin hepatitis A dan vaksin hepatitis B.
Hepatitis akut juga bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan makanan, membatasi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol, menghindari penyalahgunaan obat terlarang, dan menggunakan kondom saat berhubungan intim. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
