Kesehatan

Hati-hati! Rokok Elektrik Ternyata Sebabkan Radang Paru-paru

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 17 Oktober 2018
Hati-hati! Rokok Elektrik Ternyata Sebabkan Radang Paru-paru

Ternyata vaping juga berbahaya (Foto: Pixabay/doodleroy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEROKOK rokok elektrik atau vaping terkadang merasa apa yang dikonsumsinya lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau alias rokok konfensional. Tapi ternyata anggapan tersebut salah besar. Bahkan sebuah penelitian mengatakan kalau vaping lebih berbahaya dibandingkan rokok konfensional.

Seperti dilaporkan Leicestermercury, Rabu (17/10) perasa yang ada di rokok elektrik bisa memicu radang paru-paru. Hal itu diketahui setelah penelitian pada tikus. Hasilnya di dalam tubuh tikus terdapat senyawa adiktif, termasuk perasa sehingga menyebabkan peradangan paru paru, lebih buruk dibandingkan rokok tembakau.

Vaping ternyata sama atau lebih berbahaya dibandingkan rokok konfensional (Pixabay/StockSnap )
Vaping ternyata sama atau lebih berbahaya dibandingkan rokok konvensional (Foto: ixabay/StockSnap)

Biasanya vaping dipilih sebagai cara para perokok tembakau untuk menghilangkan kebiasaannya. Sayangnya, penelitian yang dilakukan di Yunani itu menjelaskan pengguna rokok elektrik dalam jangka pendek sama atau bahkan lebih merusak.

"Efek merugikan yang diamati dalam paru-paru pada paparan asap rokok eletrik pada model hewan itu menyoroti perlunya penyelidikan lebih lanjut tentang keamanan dan toksisitas perangkat yang berkembang pesat di seluruh dunia," ujar perwakilan peneliti Dr. Constaninos Glynos.

Perasa di vaping bisa sebabkan radang paru-paru (Pixabay/Kjerstin_Michaela)
Perasa di vaping bisa sebabkan radang paru-paru (Foto: Pixabay/Kjerstin_Michaela)

Perasa yang biasa dipakai pengguna vaping memiliki kandungan propylene glycol, nikotin, dan perasa. Bagi yang belum tahu, propylene glycol adalah senyawa aditif tidak berwarna dan berbau. Biasanya ditemukan pada makanan atau minuman olahan. Senyawa ini juga biasa dipakai untuk pelarut sejumlah obat.

"Rokok elektrik dinyalakan melepaskan sedikit nikotin berbahaya atau sebagai alat baru menghentikan merokok. Namun, temuan kami menunjukkan bahwa paparan uap dari rokok elektrik memicu respon peradangan dan memengaruhi mekanisme pernapasan. Dalam beberapa kasus, perasa tambahan dalam rokok eletrik memperburuk efek yang merugikan dari rokok tersebut," sambung Dr. Glynos.

Kamu harus pikir dua kali jika ingin menggunakan rokok elektrik (Pixabay/haiberliu)
Kamu harus pikir dua kali jika ingin menggunakan rokok elektrik (Foto: Pixabay/haiberliu)

Pada penelitian tersebut, kelompok tikus mendapatkan paparan asap rokok tembakau dan tiga kelompok lainnya dari rokok elektrik selama empat pekan. hasilnya terjadi peradangan pada semua tikus yang jadi percobaan. Selain itu terdapat lendir dan perubahan fungsi paru-paru.

Meski Badan Kesehatan Inggris mengatakan kalau rokok elektrik 95 persen lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Hasil penelitian ini mengharuskan perokok tembakau mempertimbangkan untuk memakai vaping agar berhenti merokok. Apalagi banyak juga yang berpendapat kalau vaping adalah langkah awal anak-anak untuk merokok.

"Kami menyimpulkan bahwa baik rokok eletrik dan konvensional sama-sama berdampak negatif terhadap kondisi biologis paru-paru," tegas Dr. Glynos. (yani)

#Vape #Rokok #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Indonesia
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Ekonom INDEF M Rizal Taufikurahman kritik keras Raperda KTR DKI Jakarta, menilai larangan penjualan rokok mengancam pedagang kecil dan stabilitas ekonomi rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Dalam Raperda KTR ini tidak diatur mengenai area merokok di ruang tertutup (indoor smoking area)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Bagikan