Hati-hati Makan Sate Kambing, Ini Bahayanya buat Ibu Hamil


Ibu hamil sebaiknya memerhatikan konsumsi daging kambing. (Foto: Pixabay/Bokskapet)
IBU hamil pada dasarnya boleh makan apa saja asalkan sehat dan tentu tak berlebihan. Namun, secara turun temurun atau mulut ke mulut, beberapa dari kamu mungkin pernah mendengar bahwa makanan ini atau itu enggak boleh buat ibu hamil.
Salah satunya anggapan bahwa ibu hamil tak boleh makan sate kambing. Sate kambing memang dikenal dapat menyebabkan darah tinggi dan penyakit lainnya pada seseorang. Benarkah? Lalu bagaimana dengan ibu hamil?
1. Sate mengandung karsinogenik

Pada dasarnya, semua makanan yang dimasak dengan cara pembakaran mengandung zat karsinogenik pemicu pertumbuhan sel kanker, termasuk pada makanan sate. Jadi, baik ibu hamil atau anak muda, harus menjaga porsinya agar tidak terlalu banyak zat karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi sate kambing untuk ibu hamil dapat menyebabkan taksoplasma, sembelit, tekanan darah tinggi dan kolesterol. Namun, dengan porsi yang tepat, daging kambing bisa menjadi solusi bagi ibu hamil yang menderita anemia.
2. Jangan makan daging kambing cincang

Daging kambing dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah seseorang, termasuk bagi ibu hamil. Sehingga dapat meningkatkan suplai darah ke janin karena mengandung jumlah zat besi yang tinggi, yaitu sebesar 3 miligram zat besi per 100 gram daging kambing. Efeknya, khasiat ini dapat membantu proses sirkulasi darah.
Agar daging kambing memberikan khasiat bagi ibu hamil, kamu wajib memerhatikan proses pemilihannya. Satu hal yang perlu kamu ingat adalah jangan mengonsumsi daging kambing dalam bentuk daging cincang atau daging giling.
Pasalnya, daging giling berpotensi kurang matang ketika disajikan sehingga dapat terkontaminasi bakteri yang bisa mengancam kesehatan sang ibu beserta si bayi. Bagi kamu yang belum tahu, sistem kekebalan tubuh ibu hamil paling rentan terserang oleh bakteri yang ada di dalam daging giling.
3. Tips pilih sate daging kambing

Pilihlah daging yang higenis dan masih segar. Pastikan daging dimasak dengan suhu 160 derajat Fahrenheit (71 derajat celsius) hingga matang. Pasalnya, daging kambing rentan terinfeksi bakteri jenis toksoplasma, yang dapat menyebabkan bayi cacat lahir atau lahir secara prematur.
Usahakan daging dimasak hingga matang sehingga tidak lagi terlihat warna merah muda. Jangan konsumsi daging kambing yang dimasak setelah berada di luar kulkas selama lebih dari 2 jam.
Hindari juga penggunanaan penyedap rasa. Sebagai alternatif, cukup tambahkan kecap dan bawang merah sebagai pelengkap sate. Makanlah dengan sayuran. Karena daging kambing berpotensi untuk menyebabkan ibu hamil mengalami masalah pencernaan atau diare, maka imbangilah dengan memakannya bersama sayuran atau lalapan. (zul)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Benarkah Jenis Kelamin Bisa Ditentukan Sejak Hamil? Berikut Fakta-Faktanya dari Ahli
Bagikan
Berita Terkait
Bayi dan Lansia Rentan Kena RSV, Vaksin Jadi Solusinya

Hai Ibu Hamil! Disarankan Konsumsi Asam Folat Untuk Perkembangan Anak di Masa Depan

Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban

SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat

Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur

Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya

Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya

Mencuci Buah tak Selalu Efektif Kurangi Pestisida

Anemia pada Bumil Bisa Berbahaya

Sering Terbangun saat Tidur Malam? Atasi dengan Cara Ini
