Kesehatan

Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2020
Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker

Kol goreng banyak digemari orang Indonesia (Foto: Instagram/@jogjaeatguide)

Ukuran:
14
Audio:

KAMU tentu sudah tidak asing dengan sayur kol bukan? Sayuran yang sering dijadikan lalapan ini, beberapa tahun lalu sempat menjadi viral hingga sekarang, karena rasanya yang enak ketika digoreng. Bentuknya yang melingkuk-lingkuk dengan potongan kecil disertai dengan warna coklat kehijauan, membuat kol goreng terlihat nikmat ketika belum disantap.

Baca juga:

Tips dan Trik Agar Anak Mau Melahap Menu Sehat di Meja Makan

Penglihatan itu pun ternyata tidak salah. Hal yang awalya dikira hanya enak di mata, ternyata enak juga di lidah. Kol goreng akhirnya menjadi salah satu menu andalan bagi masyarakat Indonesia untuk dijadikannya pilihan menu. Namun tahukah kamu, bahwa kol goreng ternyata bisa menyebabkan kanker, jika dikonsumsi berlebihan?

Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker
Waspada Kanker, Jika terlalu Banyak Kol Goreng (Foto: Pixabay/Geralt)

Melansir dari Alodokter, kol memiliki sejuta kandungan yang berguna bagi tubuh, misalnya saja vitamin C, vitamin K, vitamin B6, vitamin B1, asam folat dan sumber energi seperti karbohidrat, protein, kalsium, kalium, dan thiamin. Kol memiliki segudang manfaat.

Baca juga:

Cara Masak yang Tepat Jaga Nutrisi Sayuran

Kol mengandung zat antikanker dan dapat menurunkan risiko kanker pada seseorang karena mengandung senyawa sulforaphane. Ada juga kandungan apigenin yang dapat menurunkan ukuran kanker payudara. Kol ungu juga mengandung antioksidan anthocyanin yand dapat menghambat pertumbuhan sel tumor baru. Kol juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan pencernaan.

Namun menggoreng kol dengan suhu panas dan minyak yang telah digunakan untuk mengoreng berkali-kali, dapat mengakibatkan kandungan yang baik dalam kol hancur. Selain itu, kol goreng dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker akibat minyak yang sudah digunakan berkali-kali karena dapat mengeluarkan radikal bebas yang merupakan zat karsinogenik (zat penyebab kanker).

Disamping itu, minyak berlebih pun dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh naik. Lebih baik konsumsi kol yang segar, jika ingin menggoreng kol, gunakan minyak yang baru dan suhu yang rendah jadi kandungan dan manfaat dari kol tetap ada. (Nic)

Baca juga:

Makanan untuk Atasi Masalah Jerawat Saat Menstruasi

#Sayur Kol #Kesehatan #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan