Hati-Hati Jaringan Penipuan Berkedok Tawaran Kerja Paruh Waktu atau Tugas
Waspadai berbagai modus penipuan online (Foto: Pixabay/B_A)
MerahPutih.com - Pengguna media sosial membagikan cerita mereka mendapatkan tawaran kerja paruh waktu yang umumnya dikirim melalui aplikasi pengirim pesan WhatsApp.
Dalam tawaran itu, mereka diharuskan memiliki aplikasi Telegram untuk masuk dalam sebuah grup yang berisi pengelola (administrator) dan para pekerja paruh waktu lainnya. Dalam grup itu, admin grup akan memberi tugas, misalnya menonton video di YouTube, mengikuti akun tertentu (subscribe), atau menyukai (like) unggahan tertentu.
Baca Juga:
Digital Trend Risk Ungkap Jumlah Sumber Penipuan tiap Merek
Dari tugas-tugas itu, jika berhasil diselesaikan oleh para pekerja maka mereka mendapatkan imbalan berupa uang yang langsung ditransfer ke rekening. Tugas-tugas itu mulai berubah jadi penipuan saat admin grup meminta para pekerja mengirim uang dengan jumlah tertentu sebagai deposit. Namun, uang yang mereka simpan umumnya tidak kembali, dan admin grup biasanya menghilang.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta kepolisian mengusut jaringan penipuan di dunia maya yang berkedok tawaran kerja paruh waktu (freelance) atau dengan iming-iming tugas, karena itu dapat merugikan masyarakat terutama mereka para korban.
Bambang Soesatyo meminta pemerintah bersama kepolisian juga segera memutus akses yang terhubung dengan jaringan penipuan tersebut.
“(Saya) meminta pemerintah dan kepolisian menelusuri modus yang digunakan dan yang berpotensi digunakan, dan segera menyetop dan menutup celah dilakukannya modus tersebut, serta menginformasikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat terhindar dari modus tersebut,” kata Ketua MPR RI di Jakarta, Rabu.
Bambang Soesatyo atau yang juga populer dengan nama Bamsoet, juga mengingatkan masyarakat tetap waspada dan kritis terutama saat menerima tawaran kerja yang tidak jelas lembaganya.
“Pemerintah juga (agar) mengingatkan masyarakat untuk tetap kritis dan memaksimalkan pencarian kerja pada website atau situs pencarian kerja yang valid dan terpercaya, serta meminta masyarakat untuk tidak mudah mentransfer apapun kepada pihak pencari kerja,” kata Bamsoet.
Ia meminta pemerintah memperluas kesempatan kerja sekaligus aktif memberi informasi mengenai jalur-jalur dan lembaga-lembaga pencari kerja yang resmi dan terpercaya kepada masyarakat.
Baca Juga:
Waspada! Penipuan Modus Hotline Palsu Catut Polda Metro Jaya
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
DPR Desak Aparat Tangkap Jaringan Pengiriman Pekerja Online Scam ke Kamboja
Kisah Kocak Staf DPR Gadungan: Janji Lolos Polisi, Uang Korban Dipakai Beli Barang Kampung Hingga Bayar Utang
Polisi Tangkap Penipu Berkedok Staf DPR, Janjikan Korban Jadi Anggota Polri dengan Setoran Rp 750 Juta
Buronan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi Dibawa Pulang ke RI Lewat Mekanisme NCB to NCB
Penipu dari Serial Netflix ‘Tindler Swindler’ Ditangkap di Georgia
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Online Tiap Hari, ini 5 Modus yang Harus Diwaspadai
Korban Penipuan Online Rugi hingga Rp 4,6 Triliun, Komisi III DPR: Bentuk Satgas Pemberantasan Scam
Koperasi BMT Muamaroh Digeledah, 205 Korban Harap Dana Kembali
Warga Solo Tertipu Koperasi Simpan Pinjam, Dijanjikan Bunga 12 Persen
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya