Hati-Hati ICO Scam!

ICO adalah kependekan dari Initial Coin Offering, yang merupakan pilihan alternatif dari mekanisme penggalangan dana. Adapun penggalangan dana itu dibuat oleh satu startup blockchain yang mengeluarkan token crypto mereka sendiri dan menjual token tersebut untuk ditukar dengan BTC atau ETH. (Baca: Apa itu ICO – Initial Coin Offering?)

Cryptocurrency yang tengah trend ini memancing banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Namun kewaspadaan harus tinggi karena tidak sedikit scam yang mengintai. Untuk membedakannya harus memastikan developers project tersebut tidak anonim. Bila nama masing-masing anggota tim dicantumkan, maka cobalah untuk googling, terutama pada tim pengembangan dan jajaran penasihat. Banyak ICO palsu yang mengaku adanya tokoh-tokoh terkemuka yang terlibat dalam proyek mereka, seperti Vitalik Buterin.

Kemudian pastikan riwayat pendidikan dari anggota tim dan pekerjaan mereka sebelumnya. Fokus pada pengalaman mereka yang relevan dengan cryptocurrency, project ICO lainnya dan kontribusi yang mereka berikan pada project tersebut.

Personil yang terlibat umumnya memiliki tautan sosial media populer dan harus dicek kebenarannya. Kamu harus mengecek keaslian akun media sosial itu dengan memperhatikan seberapa aktif akun tersebut digunakan dan berapa lama mereka memilki akun tersebut. Membuat akun palsu di media sosial sangatlah mudah.

Kemudian kamu juga harus memastikan bahwa project ICO memiliki komunitas yang terbuka dan mendukung. Coba cek di Slack atau Telegram, juga sumber lainnya seperti Facebook, Twitter atau Reddit juga bisa sangat bermanfaat dalam menilai sebuah ICO.

Perhatikan juga diskusi atau postingan yang membahas tentang bounty. Bounty merupakan hal lumrah yang dilakukan ICO untuk meminta bantuan orang-orang menyebarkan informasi positif mengenai project tersebut dengan imbalan. Adanya bounty dimaksudkan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang proyek tersebut. Biasanya juga diikuti dengan penyebaran informasi melalui media massa. Keberadaan tim di platform media sosial dan berinteraksi secara rutin dengan investor merupakan pertanda yang baik. (*)