Bitcoin Outlook 2024 Edukasi Masyarakat Soal Tren Bitcoin
Bitcoin sedang memasuki periode musiman yang positif. (Foto: Unsplash/Andre Francois McKenzie)
BITCOIN masih menjadi aset yang sangat menarik di kalangan para pegiat kripto. Terlebih menjelang halving 2024 yang menjadi momen untuk Bitcoin mencapai All Time High (ATH).
Merespons potensi tersebut, Reku sebagai pedagang aset kripto bersama Indonesia Bitcoin Conference (IDBC), konferensi Bitcoin terbesar di Indonesia, menggelar diskusi publik bertajuk Bitcoin Outlook 2024 beberapa waktu lalu.
Diskusi bertujuan mengedukasi masyarakat tentang kondisi dan tren Bitcoin agar dapat memanfaatkan momentum secara bijak.
Co-Founder dan Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby mengatakan, meskipun Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami volatilitas signifikan hingga September tahun ini, dominasi Bitcoin masih terus meningkat.
“Dominasi Bitcoin berada di level 50,16% di Kuartal III 2023, sementara di Kuartal II sekitar 47%. Jadi ada kenaikan sekitar 3,16%. Ini menandakan bahwa permintaan Bitcoin pun terus meningkat," kata Robby, dalam siaran resminya.
Baca juga:
"Oleh karena itu, bagi investor pemula, Kuartal IV ini juga menjadi momen yang tepat untuk mulai menabung Bitcoin dengan memanfaatkan Dollar Cost Averaging (DCA) sebelum harganya menanjak lebih tinggi lagi,” lanjutnya.
Robby menjelaskan, halving day merupakan momen empat tahunan ketika imbal hasil bagi penambang atau miner berkurang setengah.
“Halving day juga membuat laju pasokan Bitcoin di pasar berkurang. Sehingga dengan keterbatasan supply dan tingginya demand, halving memungkinkan harga Bitcoin berpotensi naik signifikan,” tambah Robby.
Secara historis, halving Bitcoin di 2013 mencatat peningkatan harga Bitcoin hingga 93,1 kali setara 164 juta. Kemudian Halving pada 2017, harga Bitcoin meningkat 30,1 kali yang membuat Bitcoin mencapai level Rp 300 juta.
Selanjutnya pada 2021 meningkat sebesar 7,8 kali, menyentuh All-Time-High (ATH) di angka Rp 939 juta. Pada halving 2024 mendatang, Bitcoin diproyeksi akan meningkat sebanyak 4,2 kali.
Baca juga:
Pada kesempatan yang sama Crypto Analyst Reku Afid Sugiono mengatakan, akan selalu ada tren yang berpotensi sebagai katalis di balik halving Bitcoin.
"Di tahun 2024 mendatang, beberapa tren yang berpotensi menjadi penggerak yakni ETF Bitcoin yang menawarkan variasi lain dalam berinvestasi Bitcoin serta kondisi makroekonomi atas keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga,” jelas Afid.
Menurut laporan Fidelity yang dibuat pada 1 Agustus 2010 hingga 31 Agustus 2022, jika investor meletakkan 3% Bitcoin di antara portofolio tradisional yang terdiri dari 60% obligasi atau 40% saham, maka akan meningkatkan kinerja portofolio rata-rata 15,5% per tahun.
"Laporan tersebut memperkuat peran Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi yang menarik dan bisa saling mendukung performa instrumen tradisional. Namun tentunya Reku terus mengingatkan agar investor mengalokasikan dana investasi sesuai dengan tujuan investasi masing-masing," tutup Robby. (and)
Baca Juga:
Harga Bitcoin Diprediksi akan Terus Anjlok, Mungkinkah?
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
5 Aplikasi Terbaik untuk Beli Saham Global 2025: NVIDIA, Tesla, Apple, hingga Meta
Pasar Crypto Bergejolak, Intip 3 Altcoin Potensial untuk Akhir Pekan
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Industri Kripto Bisa Ciptakan 1,2 Juta Kesempatan Kerja, Ini 5 Hal Yang Perlu Diperbaiki
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar