Hasto PDIP Bicara Pangan Menjadi Persoalan Hidup Matinya Negeri

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 25 September 2023
Hasto PDIP Bicara Pangan Menjadi Persoalan Hidup Matinya Negeri

Diskusi bertema "Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan" di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (25/9). (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - PDI Perjuangan (PDIP) memandang bahwa pangan merupakan persoalan hidup matinya suatu negeri.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Indonesia harus berani meletakkan cita-cita bangsa ke depan untuk berdaulat di bidang pangan.

Apalagi, dia juga mengingat pesan yang disampaikan oleh Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno soal berdaulat di bidang pangan menjadi modal membangun negara yang kuat di dunia.

Baca Juga:

Gibran: Urusan PSI Tanya ke Kaesang, Saya Kader PDIP

Hal itu disampaikan Hasto saat memberi pengantar dalam diskusi bertema "Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan" di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (25/9).

Diskusi ini merupakan rangkaian Pra Rakernas IV PDIP yang bakal di gelar 29 September - 1 Oktober 2023 dengan tema bertajuk kedaulatan pangan bagi rakyat.

"Karena cita-cita dalam membangun Indonesia yang berdaulat di bidang pangan oleh Bung Karno sudah diletakkan dengan gagah sekali, bahwa pangan merupakan persoalan hidup matinya negeri," kata Hasto.

"Dengan perang Rusia-Ukraina terbukti bagaimana pangan telah menjadi lambang hegemoni, lambang supremasi yang sangat penting untuk menanamkan kepemimpinan yang suatu negara terhadap dunia," sambung dia.

Politisi asal Yogyakarta ini juga mengaku dirinya kerap mendapat masukan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal posisi geopolitik Indonesia sebagai negara kelautan yang terbentang dari pulau-pulau.

Megawati, kata Hasto, menyampaikan bahwa untuk mengintegrasikan wilayah Indonesia dengan wilayah lautan yang begitu luas tidaklah mudah.

Maka, melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) lahir hukum internasional melalui Dasa Sila Bandung untuk membangun komitmen kepemimpinan Indonesia bagi dunia.

"Karena Bung Karno percaya kepemimpinan dunia ada di Pasifik dan Indonesia harus menjadi pintu gerbang kemajuan dari Samudera Hindia sampai Samudera Pasifik," ucap Hasto.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Ganjar-Mahfud Resmi Bersatu, PDIP Gelar Deklarasi Besar-besaran

Hasto juga bicara bagaimana kepemimpinan Bung Karno juga telah meletakan dasar yang kuat soal kekayaan pangan nusantara. Melalui Buku Mustikarasa, Bung Karno ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya akan pangan.

Selain itu, Hasto mengatakan Megawati terus menyampaikan pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan.

"Betapa hebatnya Indonesia kita melalui buku Mustikarasa, menciptakan cita rasa itu sehingga kita seharusnya dengan melihat seluruh hal-hal yang autentik tentang kekayaan nusantara kita. Bu Mega berulang kali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur hanya dari pangan yang ada di darat maupun di dalam lautan," terang Hasto.

Hasto juga mengatakan bahwa Indonesia harus dipandang sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Sehingga, mewujudkan cita-cita Bung Karno untuk melihat laut sebagai jalan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

"Ketika laut sudah menyatukan kita, maka Bung Karno mengatakan Indonesia adalah negara kelautan yang banyak pulau-pulau. Maka cara pandang kita seharusnya adalah cara pandang menjadikan laut sebagai jalan masa depan kita, jalan kemakmuran kita," jelas Hasto.

Hadir sebagai pembicara dalam acara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kemen KKP, Dr. Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Dr. Kustiyariyah Tarman dan Presdir Perikanan Indonesia, Ir. Sigit Muhartono.

Turut hadir jajaran DPP PDIP, di antaranya Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri yang bertindak sebagai moderator, Mindo Sianipar, Ribka Tjiptaning hingga sejumlah anggota DPR RI dari PDIP. (Pon)

Baca Juga:

PDIP Unggulkan Jaringan Perindo dan PPP sebagai Pendukung Ganjar

#PDIP #Rawan Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan