Harris dan Trump Bersaing Ketat, 75 Juta Rakyat AS Sudah Berikan Suara

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 04 November 2024
Harris dan Trump Bersaing Ketat, 75 Juta Rakyat AS Sudah Berikan Suara

Proses pemungutan suara Pilpres AS tinggal menyisakan lima hari lagi. (ANTARA/Anadolu/py)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemilu Presiden Amerika Serikat memasuki babak akhir. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris dan Trump bersaing ketat, terutama di tujuh negara bagian kunci. Negara bagian kunci sangat penting karena pemilihan presiden di AS tidak dilakukan secara langsung.

Prosesnya berlangsung melalui Electoral College di mana 538 wakil memberikan suara berdasarkan hasil pemilihan di masing-masing negara bagian. Seorang kandidat harus meraih 270 suara dari Electoral College untuk memenangkan pemilihan.

Jumlah elektor dialokasikan ke setiap negara bagian berdasarkan jumlah penduduknya, dan sebagian besar negara bagian memberikan seluruh suara elektor kepada kandidat yang menang dalam pemilihan umum di negara bagian tersebut.

Tercatat, lebih dari 75 juta warga Amerika Serikat telah memberikan suara lebih awal dalam pemilihan presiden AS, menurut data yang dirilis pada Sabtu (2/11) malam.

Baca juga:

Pasar Antisipasi Hasil Pilpres AS, Kurs Rupiah Anjlok 49 Poin

Data dari Election Lab Universitas Florida menunjukkan bahwa sebanyak 75.093.872 orang telah memilih baik melalui pos maupun langsung di tempat pemungutan suara.

Lebih banyak pemilih memilih untuk memberikan suara secara langsung daripada melalui pos pada siklus pemilihan presiden kali ini.

Jumlah pemilih terdaftar di AS sekitar 168 juta orang, berbeda dengan 2020 ketika AS masih berada di tengah pandemi COVID-19.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dan saingannya dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, menggelar kampanye di negara bagian selatan yang menjadi kunci dalam pemilihan, dengan waktu kurang dari dua hari sebelum Hari Pemilu.

Harris mengadakan kampanye di Atlanta, Georgia, dan menghadiri acara di Charlotte, North Carolina.

Sementara itu, Trump berkampanye di Gastonia, North Carolina, lalu menuju Salem, Virginia, sebelum kembali ke Greensboro, North Carolina.

Dalam kampanyenya di negara bagian Georgia, Harris menyebut Trump lebih fokus pada “daftar musuh” daripada daftar pekerjaan yang perlu dilakukan.

Di kampanyenya, Trump mengkritik pesaingnya dengan menyatakan bahwa ia akan membawa Amerika menuju era keemasan. (*)

#Pilpres AS #Amerika Serikat
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Bagikan