Hari Santri, Gerindra Harap Santri Hadirkan Berbagai Inovasi


MerahPutih.com - Para santri diharapkan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan inovasi dan kreasi, di tengah persaingan. Santri diyakini bisa dan mampu menghadapi hal itu, meskipun persaingan teknologi dan arus global begitu ketat.
"Karena itu saya berharap agar negara memberi keberpihakan kepada hasil inovasi dan kreasi anak negeri termasuk santri," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Kamis (22/10).
Baca Juga:
Hari Santri, Wagub Jabar Sebut Ada Ponpes Yang Tabu Berhubungan Dengan Pemerintah
Wakil Ketua MPR RI itu menilai, Hari Santri adalah peringatan dikeluarkannya fatwa jihad atau lebih dikenal dengan resolusi jihad oleh Hadroti Syekh KH. Hasyim Asyari yang merupakan pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang.
"Ini yang menjadi cikal bakal peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang menjadi tonggak sejarah utama dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia yang baru merdeka beberapa bulan," ujarnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut penting untuk diperingati karena kesiapsiagaan para santri dalam membela negara ternyata telah teruji oleh sejarah.
Dia menjelaskan, komando kiai menjadi penentu bagi arah perjuangan santri, dan mentaatinya karena yakin bahwa fatwa jihad yang menjadi komando itu untuk kepentingan dan keselamatan bangsa serta negara.
Muzani mengatakan, Gerindra sebagai partai politik ingin belajar dari loyalitas santri kepada kiai dan juga ingin belajar bagaimana kepentingan serta kemaslahatan bangsa adalah segalanya sepertinya yang sudah dicontohkan para kiai.

Hal itu menurut dia, agar perjuangan Gerindrfa tidak melenceng dari tujuan dan tidak salah dalam memahami aspirasi serta keinginan rakyat.
Pimpinan Ponpes Zainul Hasan, KH. Hasan Mutawakkil mengatakan optimis karena Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh, dan pesantren tidak akan pernah lelah mencetak kader-kader bangsa untuk mengisi pembangunan.
Muzani bersama kader Gerindra bersilaturahmi ke sejumlah pesantren di Jawa Timur seperti Ponpes Sidogiri Pasuruan; Ponpes Zainul Hasan Genggong, Pasuruan; dan Ponpes Walisongo, Situbondo, Kamis. Silaturahmi tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri yang dirayakan setiap tanggal 22 Oktober.
Hari Santri diperingati secara nasional sejak 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri. Peringatan ini, merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 di mana para santri dan ulama pondok pesantren se-Nusantara mewajibakn tiap muslim membela tanah air dari ancaman penjajah. (Pon)
Baca Juga:
75 Persen Santri di DIY Sudah Disuntik Vaksin COVID-19
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Menilik Santri Tunanetra Pesantren Raudlatul Makfufin Oase Cahaya saat Ramadan 1446 Hijriah

11 Inovasi di MWC 2025: Realme Bawa Smartphone dengan Cita Rasa Kamera DSLR

Indonesia Juara Umum MTQ Internasional 2025, Berikut Nama-Nama Para Pemenang

Beasiswa Baznas Khusus Santri Tiru Skema ASFA Foundation, Begini Komposisinya

MPR Berharap Program Makan Bergizi Gratis Berkeadilan, Juga Bisa Dinikmati Siswa Sekolah Keagamaan

Digital Hub dan LLV Gelar DNA Leadership Summit, Diikuti Ribuan Orang

MAPADI Peringati Hari Santri Nasional 2024 dengan Semangat Juang Moral Bangsa

Hari Santri Nasional, Ponpes Harus Kembangkan Kreativitas dan Inovasi

Antusias Santri Disabilitas Pendengaran Belajar di Pesantren Tahfidz Difabel
