Harga Tiket Pesawat Melonjak, Pemudik Beralih ke Kapal Laut


Ilustrasi armada PT Pelni. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
MerahPutih.com - Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyatakan bahwa mahalnya harga tiket pesawat mengakibatkan banyak masyarakat yang lebih berminat untuk menggunakan kapal laut sebagai moda transportasi mudik.
"Kenaikan harga tiket pesawat udara menyebabkan meningkatnya pengguna kapal laut. Ada peningkatan cukup signifikan, info terakhir meningkat sekitar 40 persen. Peningkatan sebesar ini membuat kedodoran juga operator kapal laut," kata Djoko Setijowarno seperti dilansir Antara, Kamis (6/6).
Menurut Djoko, hal itu juga dibantu dengan semakin membaiknya penyelenggaraan angkutan Merak-Bakauheni, yang juga turut jadi faktor berpengaruh.

Ia berpendapat bahwa adanya dermaga eksekutif dengan kapal khusus kapasitas besar serta ada dermaga yang sepeda motor juga turut melancarkan proses penyeberangan.
"Dengan berangkat dari dermaga eksekutif bisa 1 jam untuk menyeberang Selat Sunda selebar 15 mil. Pelayanan kapal yang lebih nyaman di penyeberangan ini hendaknya dapat ditularkan ke penyeberangan yang lain," ucapnya.
Untuk itu, ujar dia, transportasi laut harus mendapat perhatian serius di tahun mendatang, yaitu dengan cara agar moda transportasi kapal laut dan pelabuhan harus berbenah segera.
Pembenahan tersebut, lanjutnya, bisa meniru apa yang sudah diselenggarakan di perkeretaapian di mana layanan penunpang di stasiun KA Ekonomi tidak jauh beda dengan stasiun KA Eksekutif.
"Di stasiun KA Ekonomi sudah tidak nampak lagi gelaran tika dengan tenda peneduh. Sudah berganti bangunan permanen yang dilengkapi kursi nyaman," kata Djoko.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kenaikan harga tiket penerbangan domestik bisa dicegah jika struktur pasar dalam industri penerbangan nasional tidak dalam kondisi duopoli atau mengalami perubahan akibat kedatangan maskapai asing.
"Kenaikan harga tiket penerbangan domestik tidak akan terjadi setajam itu, jika struktur pasarnya tidak dalam kondisi duopoli," ujar Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (5/6).
Menko Perekonomian menjelaskan bahwa struktur pasar dalam industri penerbangan nasional saat ini dalam kondisi duopoli, dimana industri penerbangan domestik dikuasai oleh maskapai Garuda dengan grupnya dan Lion Air dengan grupnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dilaporkan bakal mengkaji kompetisi dengan maskapai penerbangan asing untuk mengoreksi harga tiket pesawat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai masuknya maskapai penerbangan asing akan menimbulkan permintaan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga harga tiket pesawat akan terkoreksi.
"Ini saran yang baik dari presiden. Ide baik ini akan kita kaji," ujar Budi Karya. (*)
Baca Juga: Pelni Sediakan 2000 Tiket Gratis Untuk Gairahkan Minat Mudik Dengan Kapal Laut
Bagikan
Berita Terkait
DPR Sebut KSOP Abaikan Aturan, 2 Kapal Celaka dalam Sekejap Mata

Kacau! Jumlah Penumpang Berbeda dengan Manifes, Nahkoda Kapal KM Barcelona V Menjadi Tersangka

Mengenal Kapal Motor Barcelona yang Terbakar di Perairan Minahasa hingga Tewaskan Sejumlah Penumpang

Banyak Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Operasi Pencarian Diperpanjang 7 Hari

20 Korban Belum Ditemukan, Operasi Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya Diusulkan Diperpanjang

Tim SAR Gabungan Persiapkan 37 Penyelam Cari Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, Pencarian Terus Diperluas

30 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Area Pencarian Lewat Udara Diperluas

Hari Pelaut Sedunia 2025 Ambil Tema My Harassment-Free Ship, Sudah Saatnya Kapal Jadi Ruang Kerja Bebas dari Pelecehan

Harga Tiket Pesawat Wajib Turun Saat Periode Liburan Anak Sekolah, Online Travel Agent Dipantau Ketat

Tim SAR Kendari Evakuasi 345 Penumpang Kapal Kandas, Saat Evakuasi Penumpang Sudah Duduk di Atap Kapal
