Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ambil KRP

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ambil KRP

(Paling Kiri) Marketing Communication & Loyalty Business Head OCBC Nanda Nandiana menjadi narasumber dalam bincang #FUNanciallyFit Peluncuran Film Pendek Kita Usahakan Rumah Itu yang di Djakarta Theater, Senin (9/6).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rumah merupakan kebutuhan Utama masyarakat saat ini. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan finansial mumpuni untuk mengakses rumah. Dan ketersedian rumah murah sangat sulit didapatkan di Indonesia ini.

Hal ini memaksa masyarakat Indonesia memilih untuk menyewa atau mengontrak dalam jangka waktu bertahun-tahun karena oendapatan dalam sebulan hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, listrik, biaya sekolah dan jaminan kesehatan.

Marketing Communication & Loyalty Business Head OCBC Nanda Nandiana tidak menepis situasi sulitnya memiliki rumah di Indonesia. Terutama harga rumah yang semakin tahun mengalami kenaikan yang melambung tinggi.

"Rasanya untuk memulai untuk punya rumah dengan berbagai macam alasan 'duh' gitu kan, rumah kan harganya mahal apa kebeli, terus kalau udah bela-belain beli, nyicilnya sampai belasan tahun apa sanggup gitu kan, terus belum lagi kalau udah tahu cicilannya besar," katanya.

Baca juga:

Rumah Tipe 22 Sampai Dengan 70 Paling Diminati Warga Dengan Skema KPR

Ia mengatakan, kalau sebenarnya hal yang perlu dipikirkan memberani diri memiliki rumah adalah mengecek ke dalam diri sendiri terkait situasi menagemen keuangannya.

"Asal tahu cara yang tepat gitu ya, nah it's just about finding the right balance sebenarnya," kata dia saat di Djakarta Theater dalam agenda perilisan film pendek "Kita Usahakan Rumah Itu", Senin (9/6).

Dalam kurasi data Financial Fitness Index yang diolah OCBC, menunjukan kalau langkah awal memulai memiliki rumah dengan konsep menyicil harus mengetahui posisi "penyicil rumah" itu dalam bagian kategori apa.

Kalau menyicil rumah termasuk kategori kebutuhan dasar dimana kemampuan menyicil masuk kategori basic fundamental financial managemen. Artinya kalau dasar keuangan sudah kuat seseorang bisa mengambil langkah menyicil.

Setelah mengetahui konsep tersebut, jika yang hendak mengambil KPR mesti melakukan financial check up.

"Financial check up itu analoginya sama kayak kita kalau mau register member gym gitu kan, biasanya kita suruh naik ke atas timbangan dulu, dilihat keadaan lemahnya masa ototnya, wah metabolisme usianya ini lebih tua daripada usianya," katanya. (Tka)

#KPR #Rumah #Harga Rumah Naik
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Menkeu Purbaya Sebut Sekarang Waktu Paling 'Sat Set' Buat Beli Rumah
Menkeu menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen oleh Bank Dunia untuk tahun ini tidak sepenuhnya merefleksikan tren pemulihan positif
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Sebut Sekarang Waktu Paling 'Sat Set' Buat Beli Rumah
Indonesia
DPR Desak Percepatan Program 3 Juta Rumah Sebagai Solusi Backlog dan Penggerak Ekonomi
Huda mengkritisi kerumitan dalam mekanisme pembiayaan dan kesulitan akses masyarakat terhadap program ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
DPR Desak Percepatan Program 3 Juta Rumah Sebagai Solusi Backlog dan Penggerak Ekonomi
Indonesia
MK Putuskan Tabungan Perumahan Tidak Wajib, BP Tapera Segera Sowan ke Kementerian PKP
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tapera sebelumnya merupakan inisiatif kementerian teknis terkait saat itu yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
MK Putuskan Tabungan Perumahan Tidak Wajib, BP Tapera Segera Sowan ke Kementerian PKP
Indonesia
Presiden Prabowo Saksikan Akad Massal 25.000 Unit Rumah Bagi MBR
Sebanyak 200 MBR mengikuti secara luring, sementara 24.800 MBR lainnya bergabung secara daring dari 90 titik lokasi perumahan di 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Presiden Prabowo Saksikan Akad Massal 25.000 Unit Rumah Bagi MBR
Indonesia
KUR Perumahan Diklaim Bakal Buka Lapangan Kerja, UMKM Dapat Subsidi Bunga 5 Persen
Sudah banyak kebijakan dan program perumahan yang pro rakyat seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan??????? (BPHTB) dan biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) serta Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
KUR Perumahan Diklaim Bakal Buka Lapangan Kerja, UMKM Dapat Subsidi Bunga 5 Persen
Indonesia
Pramono Janjikan Bangun 23 Ribu Rumah, Bakal Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
Pramono mengaku menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat terkait mekanisme kerja sama bersama pemerintah daerah dalam menjalankan program penyediaan hunian.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Pramono Janjikan Bangun 23 Ribu Rumah, Bakal Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
Indonesia
Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga
Lahan yang ada di kawasan stasiun PT KAI akan dimanfaatkan sebagai lokasi strategis untuk membangun rumah vertikal murah, memudahkan warga memiliki hunian layak di kota.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga
Indonesia
Kadin Janjikan Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni Rampung di April 2026, Tidak Pakai APBN
Program tersebut, tegas Anindya, dijalankan tanpa menggunakan dana APBN, APBD, maupun BUMN, melainkan melalui gotong royong anggota Kadin dari sektor swasta, koperasi, UMKM, hingga BUMN.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Kadin Janjikan Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni Rampung di April 2026, Tidak Pakai APBN
Indonesia
Percepat Penyerapan Rumah Subsidi, Presiden Bakal Luncurkan 25 Ribu Unit Rumah di Bogor
Presiden RI Prabowo Subianto berencana menghadiri peluncuran 25 ribu unit rumah subsidi siap huni secara serentak di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Percepat Penyerapan Rumah Subsidi, Presiden Bakal Luncurkan 25 Ribu Unit Rumah di Bogor
Indonesia
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Hunian vertikal kini menjadi kebutuhan mendesak di Jakarta. Sebab, warga harus memiliki akses tempat tinggal yang layak.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Bagikan