Hal Kecil dalam Hidup Bikin Seseorang Lebih Bahagia

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 25 Oktober 2022
Hal Kecil dalam Hidup Bikin Seseorang Lebih Bahagia

Bersyukur mulai dari hal-hal kecil. (Foto: Unsplash/Surface)

Ukuran:
14
Audio:

DI dunia ini, ada banyak hal yang bisa membuat kita gembira. Mungkin saat menemukan hobi baru, bertemu orang baru, membeli rumah, atau diterima kerja di suatu perusahaan. Setiap manusia punya moemn bahagianya masing-masing dan patut disyukuri.

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa tahun-tahun sebelumnya sulit merasa bahagia karena pandemi COVID-19. Semua rencana batal, sulit bertemu orang lain, hanya beraktivitas di rumah saja. Mengutip laman Human Resource Director, ternyata momen besar dalam hidup kita belum tentu membuat benar-benar bahagia. Hal-hal kecil lah yang ternyata membuat semuanya jadi berbeda.

"Satu definisi yang biasa dikutip dan yang saya gunakan dalam penelitian saya berasal dari Dr. Sonja Lyubomirsky. Kebahagiaan adalah pengalaman kegembiraan, kepuasan, atau kesejateraan positif, dikombinasikan dengan perasaan bahwa hidup seseorang itu baik, bermakna, dan bermanfaat," kata Dr. Gilian Mandich, seorang peneliti dari Kanada dan ahli kebahagiaan.

Baca juga:

Daun Bahagia, Tanaman dalam Ruang dengan Perawatan Mudah

Hal Kecil dalam Hidup Bikin Seseorang Lebih Bahagia
Jadilah orang yang bahagia. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)

Apa yang mendorong kita untuk bahagia? Langkah pertama dalam mencari tahu bagaimana menjalani kehidupan yang bahagia adalah mempelajari apa itu kebahagiaan. Bagian dari tantangan menemukan kebahagiaan, lanjut Mandich, adalah bahwa kita tidak diajarkan bagiamana menjadi bahagia.

"Kami tumbuh belajar matematika, sains, bahasa di sekolah, tetapi tidak ada yang mengajari bagaimana menjadi bahagia. Belum lagi peran media, TV, film, dan media sosial dalam menciptakan tentang apa itu kebahagiaan," tuturnya.

Mandich mengatakan, hal-hal tersebut mengajarkan kita bahwa bahagia ketika memiliki sejumlah uang atau menunggu Pangeran Tampan datang menunggang kuda.

"Kami tahu dari penelitian bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan, itu adalah praktik. Mirip dengan bagaimana kita mempraktikkan makan sehat atau kesehatan mental. Itu adalah proses berkelanjutan yang harus dilakukan setiap hari," kata Mandich.

Mencari makna kebahagiaan telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Sayangnya, digitalisasi dan munculnya media sosial hanya menciptakan 'kehidupan online', kehidupan yang menampilkan potret kesempurnaan tanpa realitas. Gambaran yang tidak lengkap ini membuat orang mencari versi kebahagiaan yang tidak realistis.

Baca juga:

Anak Tetap Bahagia dan Sehat Setelah Perceraian

Hal Kecil dalam Hidup Bikin Seseorang Lebih Bahagia
Pola pikir juga menentukan kebahagiaan kita. (Foto: Unsplash/Alex Alvarez)


"Orang sering berpikir bahwa momen-momen besar dalam hidup membawa kebahagiaan paling besar dalam hidup, seperti wisuda, liburan, atau ulang tahun. Tetapi penelitian yang sama menemukan bahwa kehidupan yang bahagia adalah jumlah dari kegembiraan kecil sepanjang hari," tuturnya.

Jadi, menurut Mandich, alih-alih berfokus pada momen besar yang tidak terlalu sering terjadi, lebih baik fokus pada kegembiraan kecil agar menambah kebahagiaan.

"Ketika kita menempatkan diri dalam kerangka berpikir yang lebih baik, kita lebih siap untuk orang lain. Kita tidak bisa memberikan apa yang tidak kita miliki," tutupnya. (and)

Baca juga:

'Berlagak Bahagia' Sebuah Ironi Pada Manusia

#Lipsus Oktober Bahagia #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan