Hadiah-Hadiah Mewah Mengantarkan Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee ke Penjara, enggak lagi Bisa Tampil Glamor

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Hadiah-Hadiah Mewah Mengantarkan Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee ke Penjara, enggak lagi Bisa Tampil Glamor

Kim Keon-hee.(foto: Instagram @thekoreaherald)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — MANTAN ibu negara Korea Selatan Kim Keon-hee harus mengakhiri era penampilan glamornya. Setelah resmi ditahan pada Rabu (13/8), Keon-hee sudah pasti harus merelakan barang-barang mewahnya diperiksa.

Faktor kunci penangkapan Keon-hee yakni tuduhan ia menerima berbagai hadiah mewah bernilai tinggi sebagai imbalan atas bantuan khusus. Namun, berapa banyak barang mewah yang dibutuhkan untuk membuat seorang mantan ibu negara Korea dipenjara untuk pertama kalinya? Seperti dilansir The Korea Times, Keon-hee disebut nemerima kalung Van Cleef & Arpels, tas Chanel, kalung Graff, dan jam tangan Vacheron Constantin.




Kalung Van Cleef & Arpels



Pada 2022, saat menghadiri jamuan komunitas Korea di Madrid, saat ia mendampingi mantan presiden Yoon Suk-yeol dalam perjalanan terkait dengan NATO, Keon-hee mengenakan kalung Van Cleef & Arpels senilai lebih dari 60 juta won (Rp 710 miliar). Kalung itu tidak tercantum dalam laporan kekayaan resminya. Saat itu, kantor kepresidenan mengatakan kalung tersebut dipinjam dari kenalan.

Namun, pada Mei 2025, Kim memberikan pernyataan tertulis kepada jaksa bahwa kalung itu hanyalah replika sehingga tidak wajib dilaporkan sesuai dengan aturan pelaporan kekayaan pejabat publik. Alibi itu runtuh bulan ini, ketika Ketua Seohee Construction, Lee Bong-kwan, mengaku telah memberinya kalung tersebut sebagai imbalan karena membantu menantu laki-lakinya mendapatkan pekerjaan di pemerintahan Suk-yeol.

Bulan lalu, jaksa khusus menemukan replika kalung model yang sama di rumah ibu mertua kakak Keon-hee. Jaksa kemudian membawa kalung asli yang ditemukan di Seohee Construction dan replika itu ke pengadilan untuk memperlihatkan perbedaan keduanya dan membantah pernyataan Keon-hee. Mereka berargumen bahwa keberadaan barang tiruan itu menunjukkan upaya sengaja menyesatkan penyelidikan, tuduhan yang sejauh ini tidak dapat dibantah tim pembela Keon-hee.


Baca juga:

Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee Ditahan, Pertama dalam Sejarah Pasangan Mantan Presiden Dipenjara


Tas Chanel dan Kalung Graff



Barang mewah lain yang diduga diterima Keon-hee yakni kalung Graff dan tas tangan Chanel dari Gereja Unifikasi. Tak hanya itu, ia juga memanfaatkan pengaruhnya dalam urusan yang terkait dengan gereja kontroversial tersebut. Jaksa menyebutnya dalam permohonan surat perintah penangkapan sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip konstitusional pemisahan agama dan negara.

Disebutkan, pada 2022, Gereja Unifikasi mencari dukungan kebijakan dengan menawarkan bantuan kepada Suk-yeol, yang saat itu masih menjadi kandidat presiden. Setelah Suk-yeol menang, gereja tersebut diduga mengirimkan barang-barang mewah itu kepada Keon-hee melalui seorang dukun sebagai imbalan atas bantuannya dalam berbagai permintaan, termasuk mengamankan dukungan pemerintah untuk proyek bantuan pembangunan resmi yang diusung gereja, yang merupakan program bantuan negara untuk negara berkembang.



Vacheron Constantin



Saat penggeledahan bulan lalu, penyelidik menemukan kotak jam tangan Vacheron Constantin dan sertifikat keasliannya. Jaksa khusus menduga jam itu berasal dari seorang pengusaha bermarga Seo, donor besar Suk-yeol. Perusahaan Seo di bidang robotika kemudian memenangi kontrak dengan Dinas Keamanan Kepresidenan untuk menyediakan anjing robot untuk patroli dan pengawasan. Mereka tengah menelusuri kemungkinan keterkaitan antara hadiah itu dan kontrak tersebut.

Seo mengaku kepada jaksa bahwa ia bertemu Keon-hee pada 2022 dan membelikannya jam tersebut setelah sang mantan ibu negara menunjukkan ketertarikan. Ia mengklaim bisa mendapatkannya dengan harga diskon sebagai pelanggan VIP dan Keon-hee menggantinya dengan uang tunai.(dwi)

Baca juga:

Jaksa Penuntut Khusus Ajukan Surat Perintah Penangkapan untuk Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee

#Korea Selatan #Kim Keon Hee #Kasus Korupsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
KPK Ungkap Modus Korupsi Akuisisi PT JN oleh ASDP, Rugikan Negara Rp 1,25 Triliun
KPK memastikan korupsi dalam akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP pada 2019–2022 menyebabkan kerugian negara Rp 1,25 triliun.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
KPK Ungkap Modus Korupsi Akuisisi PT JN oleh ASDP, Rugikan Negara Rp 1,25 Triliun
Indonesia
Nadiem Makarim Tegas Bantah Jadi Tersangka Korupsi Google Cloud
Kuasa hukum sebut Nadiem tak tahu detail pengadaan, itu ranah Pusdatin
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Nadiem Makarim Tegas Bantah Jadi Tersangka Korupsi Google Cloud
Indonesia
Alasan KPK Tak Kunjung Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, Wajarkah?
KPK beralasan masih melakukan pemeriksaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK0 dan menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPK.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Alasan KPK Tak Kunjung Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, Wajarkah?
Indonesia
Duit Rp 300 Miliar 'Properti Konpres KPK' Pinjam Bank, Jubir: Tidak Pernah Simpan Fisik Uang Sitaan
Jubir KPK menambahkan peminjaman uang Rp 300 miliar dari bank dilakukan semata-mata untuk keperluan visualisasi dalam konferensi pers
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Duit Rp 300 Miliar 'Properti Konpres KPK' Pinjam Bank, Jubir: Tidak Pernah Simpan Fisik Uang Sitaan
Indonesia
Kejagung Geledah Sejumlah Tempat Terkait dengan Dugaan Korupsi, DJP Hormati Proses Penegakan Hukum
Penegakan hukum diperlukan untuk menjaga integritas DJP.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Kejagung Geledah Sejumlah Tempat Terkait dengan Dugaan Korupsi, DJP Hormati Proses Penegakan Hukum
Indonesia
Bukan Cuma Jual Beli Tanah Negara, Penyelidikan KPK Temukan Indikasi Mark Up Dana Lahan Whoosh
Awalnya, penyelidikan KPK menemukan indikasi modus jual-beli tanah yang sebenarnya sudah menjadi aset negara terkait lahan proyek kereta cepat Whoosh.
Wisnu Cipto - Selasa, 18 November 2025
Bukan Cuma Jual Beli Tanah Negara, Penyelidikan KPK Temukan Indikasi Mark Up Dana Lahan Whoosh
Berita
ICW Desak KPK Periksa Bobby Nasution terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
ICW mendesak KPK memeriksa Bobby Nasution terkait dugaan korupsi proyek jalan di Sumut.
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
ICW Desak KPK Periksa Bobby Nasution terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Indonesia
KPK Geledah 6 Lokasi di Ponorogo, Amankan Dokumen dan Uang dari Rumah Dinas Bupati
KPK menggeledah enam lokasi di Ponorogo terkait dugaan suap jabatan, proyek, dan gratifikasi di Pemkab Ponorogo. Uang dan dokumen diamankan dari rumah dinas bupati.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPK Geledah 6 Lokasi di Ponorogo, Amankan Dokumen dan Uang dari Rumah Dinas Bupati
Indonesia
Wali Kota Jaktim Dukung Penuntasan Kasus Korupsi Mesin Jahit di Sudin PPKUKM
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, mendukung penuntasan kasus korupsi mesin jahit di Sudin PPKUKM.
Soffi Amira - Rabu, 12 November 2025
Wali Kota Jaktim Dukung Penuntasan Kasus Korupsi Mesin Jahit di Sudin PPKUKM
Fashion
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
JF3 Fashion Festival mewujudkan visi Recrafted: A New Vision demi mengangkat kreativitas dan keahlian tangan Indonesia ke tingkat global melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Bagikan