GMNI Minta Barat tidak Campuri Langkah Indonesia Undang Putin ke KTT G20

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 26 Maret 2022
GMNI Minta Barat tidak Campuri Langkah Indonesia Undang Putin ke KTT G20

Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow, Selasa (22/3). Foto: ANTARA/Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Langkah pemerintah Indonesia mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke rapat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendapat kecaman dari sejumlah negara.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, keputusan Indonesia mengizikan kedatangan Vladimir Putin di KTT G20 adalah langkah yang terlalu jauh.

Baca Juga

Sidang Parlemen Dunia di Bali Sepakati Resolusi Damai Rusia - Ukraina

Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino, mengecam tindakan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Australia dan sekutunya yang mencoba mengintervensi bahkan menekan Pemerintah Indonesia agar mengeluarkan Rusia dari "daftar tamu" KTT G20.

Menurut Arjuna, mereka tidak menghargai keputusan pemerintah Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

“Mereka coba tekan pemerintah Indonesia agar mengambil keputusan sesuai kehendak dan kepentingan mereka," kata Arjuna, Jumat (25/3).

Menurut dia, tindakan Barat yang menginginkan semua negara menghukum Rusia tidak menghargai kedaulatan negara-negara lain untuk menilai perang Rusia-Ukraina sesuai dengan perspektif kepentingan nasionalnya.

Hal ini menurut Arjuna menunjukkan adanya sindrom kekuasaan kompleks (authority complex) dari negara-negara Barat untuk memaksa cara pandang Barat sebagai cara pandang global.

“Dunia hari ini menunjukkan hubungan kekuasaan yang timpang dimana negara-negara NATO mencoba memainkan narasi yang hegemonik soal konflik Rusia-Ukraina dan mencoba memojokkan Indonesia," tambah Arjuna.

Baca Juga

Rusia Balas Usir Diplomat Amerika Serikat

GMNI meminta pemerintah Indonesia tidak mundur dengan keputusannya untuk tetap mengundang Rusia dalam KTT G20. Arjuna memuji keputusan pemerintah Indonesia yang sudah sesuai dengan prinsip politik bebas aktif.

GMNI berharap pemerintah tetap teguh dengan keputusannya, sebagai negara berdaulat Indonesia berhak mengambil keputusan tanpa intervensi negara lain.

“Kami dukung sikap pemerintah Indonesia untuk tetap mengundang Rusia. Karena dalam G20 tidak boleh ada negara yang mencoba meniadakan hak negara lain sebagai anggota KTT. Amerika dan gengnya tidak boleh bertindak sewenang-wenang;" jelas Arjuna

Arjuna juga berharap pemerintah Indonesia tidak terpengaruh oleh tekanan Barat dan menyesuaikan politik internasionalnya dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia dengan prinsip politik bebas aktif.

Yang wajib pemerintah Indonesia perjuangkan adalah kepentingan nasional bangsa Indonesia bukan terpengaruh hegemoni barat.

“Indonesia bukan anggota NATO. Jadi tidak perlu ikut dengan narasi hegemoni Amerika dan sekutunya. Indonesia harus fokus dengan kepentingan nasionalnya dan berdiri tegak di atas politik bebas aktif sebagai mandat konstitusi;" tutup Arjuna. (Knu)

Baca Juga

Bertemu Dubes Rusia, Pimpinan DPR Dorong Tercipta Damai di Ukraina

#G20 #KTT G20 #Vladimir Putin #Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Indonesia
GMNI Layangkan Lima Tuntutan Rakyat, Desak Pemecatan Sahroni hingga Reformasi Polri
Pernyataan kontroversial Sahroni yang dinilai provokatif dianggap memperkeruh situasi.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
GMNI Layangkan Lima Tuntutan Rakyat, Desak Pemecatan Sahroni hingga Reformasi Polri
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Indonesia
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan
Menkeu RI mendorong langkah penguatan lembaga keuangan multilateral, peningkatan pembiayaan konsesional, percepatan mobilisasi modal swasta, serta "creative blended finance".
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan
Indonesia
Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 30,6 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan
Indonesia
Ajukan Banding, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, DPP GMNI secara terbuka mengundang pihak penggugat untuk kembali ke meja perundingan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Ajukan Banding, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi
Dunia
Menlu Iran Tiba di Moskow untuk Bertemu Vladimir Putin Setelah Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir
Pada Minggu (22/6) pagi WIB, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Frengky Aruan - Senin, 23 Juni 2025
Menlu Iran Tiba di Moskow untuk Bertemu Vladimir Putin Setelah Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir
Indonesia
Pulang ke Indonesia, Prabowo Berikan Kenang-Kenangan ke Seorang Anggota Pasukan Pengamanan Presiden Dari Rusia
Dalam penerbangan pulang ke Jakarta, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan dua Sekretaris Pribadi Presiden, yaitu Agung Surahman dan Rizky Irmansyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 21 Juni 2025
Pulang ke Indonesia, Prabowo Berikan Kenang-Kenangan ke Seorang Anggota Pasukan Pengamanan Presiden Dari Rusia
Indonesia
Prabowo-Putin Dijadwalkan Tampil Bareng di Pleno Forum Ekonomi Rusia
Presiden Putin sendiri akan mengadakan beberapa pertemuan dengan sektor swasta yang juga akan disaksikan oleh delegasi Indonesia
Angga Yudha Pratama - Jumat, 20 Juni 2025
Prabowo-Putin Dijadwalkan Tampil Bareng di Pleno Forum Ekonomi Rusia
Bagikan