Gimik Politik Karangan Bunga Usai Penganiayaan Pendukung Ganjar-Mahfud


Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha, Boyolali, Jawa Tengah dipenuhi karangan bunga dukungan, Rabu (3/1). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha, Boyolali, Jawa Tengah mendadak kedatangan banyak karangan bunga dukungan, pascaperistiwa kekerasan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan paslon 03, Ganjar-Mahfud.
Karangan bunga itu dipajang di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha jumlahnya mencapai puluhan karangan bunga. Karangan bunga itu terdapat tulisan pesan yang disampaikan oleh pemiliknya.
Baca Juga:
Penganiayaan Oknum TNI Terhadap Relawan Ganjar Ciderai Demokrasi
Tulisan pesan itu diantaranya, TNI Jayalah Selalu”; “Ciptakan Kampanye Damai, Knalpot Brong No”, “Yang kemaki harus dibina, I Love You TNI,"; "Kami bersama TNI, Merapi- Merbabu Rescue,"; dan lainnya.
Seorang warga Boyolali, Sutejo (43), mengatakan karangan bunga itu mulai berdatangan pada Minggu. Kemudian jumlahnya bertambah banyak pada Selasa (2/1) kemarin.
"Kami tidak tahu dari siapa saja yang mengirimkan karangan bunga tersebut,” ujar Sutejo, Rabu (3/1).
Kampanye karangan bunga seperti ini, saat ini sudah sering dilakukan atas persetujuan atau ketidaksetuajuan publik atas kinerja, opini, atau masalah yang dilakukan oleh individu atau institusi.
Karangan bungan bukan lagi digunakan untuk ungkapan rasa syukur selamat atau duka. Namun, karangan bungan sudah dijadikan alat kampanye untuk menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan atas sesuatu.
Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD menilai pengiriman karangan bunga hanya gimik politik atas peristiwa penganiyaan yang menimpa relawannya.
"Menurut saya itu ndak bisa dibuat sandiwara-sandiwara dengan bunga dengan apa. Itu yang sandiwara bunga dan bunga itu ya, biasa lah permainan gimik-gimik politik," ujarnya.
Ketua Merapi-Merbabu Rescue (MMR) Harnowo, mengaku sebagai salah satu pihak yang ikut mengirim karangan bunga Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha. Tujuan memasang spanduk untuk memberikan dukungan moral bagi TNI. Di mana, insiden penganiayaan itu sebuah kecelakaan dan dilakukan secara spontan.
"Dukungan itu juga bentuk kekhawatiran jika posisi TNI yang menurutnya sudah netral dipolitisir. Ini hanya bentuk support saja," katanya.
Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro Kolonel Richard Harison menegaskan, enam oknum TNI pelaku penganiayaan terhadap dua sukarelawan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI Ganjar Pranowo-Mahfud MD. di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Berdasarkan alat bukti dan keterangan terperiksa, penyidik Denpom IV/4 Surakarta telah mengerucutkan keenam pelaku," katanya di Semarang, Selasa (2/1).
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid, berjanji akan memberikan pendampingan terhadap korban penganiayaan relawan di Boyolali, Jawa Tengah. Dia mengatakan kejadian ini menjadi perhatian khusus bagi Ganjar-Mahfud.
"Mas Ganjar dan Prof Mahfud, dan kami TPN Ganjar-Mahfud berdiri bersama para korban dan keluarga mereka. Mas ganjar dan Prof Mahfud sangat peduli dan memberi perhatian khusus," kata Arsjad. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
TPN Yakin Panglima TNI Kawal Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi

Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR

Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah

Puan: Parpol Bukan Sekadar Kendaraan Kekuasaan, tetapi Jembatan untuk Rakyat

Perwira Muda Lulusan Akmil Diduga Otak Penganiayaan Prada Lucky hingga Tewas, DPR: Panglima TNI Harus Beri Petunjuk Hubungan Sehat Senior-Junior

Dicetuskan Dudung, Proyek Rumah Prajurit TNI AD Mangkrak, Komisi I DPR Akan Panggil Panglima TNI atau KSAD
