GIIF 2021 Jadi Wadah Penting Bagi Infrastruktur Indonesia
GIIF menjadi tempat diskusi mengenai infrastruktur. (Foto: Unsplash/Afif Kusuma)
GLOBAL Infrastructure Investment Forum (GIIF) 2021 dibuka secara resmi oleh Josaphat Rizal Primana (Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas) dan Sri Rahayu (Komisaris Utama On Us Asia) pada Rabu (28/7).
Acara yang berlangsung pada 28-29 Juli 2021 ini berperan sebagai wadah penting bagi para profesional di industri infrastruktur Indonesia untuk memperkaya wawasan mengenai megatren, terobosan dan tantangan terbaru di dalam industri Infrastruktur sekaligus berfungsi untuk memperkuat jejaring profesional.
GIIF 2021 menghadirkan jajaran pembicara nasional dan Internasional yang berkompetensi di bidangnya, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mochamad Basuki Hadimoeljono Menteri PUPR, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain itu juga hadir Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan masih banyak lagi.
Baca juga:
Sandi Arahkan Ratusan Pengusaha Asing Investasi ke Rumah DP Rp 0
Infrastruktur menjadi kunci dalam akselerasi pemulihan ekonomi yang dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat luas relevan dengan tema Elevating Together: Infrastructure New Paradigm for A Winning Future di GIIF 2021. Pada pidato pembukaannya, Sri Rahayu menyampaikan bahwa pengembangan infrastruktur di Indonesia sudah berkembang secara masif serta dapat memberikan multiplier effect di seluruh sektor pekekonomian.
“Kita sangat optimis pandemi akan segera berakhir dan kita harus berbenah lagi karena pembangunan Infrastruktur merupakan kunci sukses untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia,” ungkap Josaphat Rizal Primana (Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas) yang mewakili Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
“Contoh Paradigma baru dalam memaknai infrastruktur, seperti bagaimana infrastuktur mendukung ekonomi hijau, serta digitalisasi ekonomi,” lanjutnya.
Baca juga:
Wow, Sandi Pemimpin Daerah Pertama Diundang ke Forum ICD di Dubai
Sri Rahayu, selaku Komisaris Utama On Us Asia, menyatakan, “Penyelenggaraan GIIF 2021 berjalan selaras dengan fokus pemerintah. GIIF juga mendapat dukungan penuh dari Bappenas, ESDM, Kominfo serta instansi lainnya seperti PII dan AKI. GIIF akan menjadi forum tahunan berkelanjutan bagi industri infrastruktur sekaligus wadah untuk berdiskusi permasalahan infrastruktur serta berbagi pengalaman para expert, pemerintah, hingga professional.”
Diperlukan sinergi serta kolaborasi yang baik antara pemerintah, investor dan masyarakat untuk menjadikan infrastruktur sebagai transformasi ekonomi Indonesia dari pandemi COVID-19 saat ini. (and)
Baca juga:
Pintek Mendapatkan Debt Facility untuk Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember
Pemkab Bogor Bangun Jalan Shortcut, Diberi Nama Subianto
Pemprov DKI Jakarta Targetkan JPO Cincin Donat Rampung 2026, Pembangunan Dipastikan Tak Pakai APBD
Sejumlah Proyek Infrastruktur Molor, Pemkot Solo Ancam Beri Sanksi Tegas Kontraktor yang Nakal
AHY Cari Dana Swasta Buat Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantai Utara Jawa
Komisi D DPRD DKI Jakarta Siapkan Jurus Ampuh Atasi Masalah Infrastruktur dan Lingkungan
Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026
Penurunan Tanah Capai 12 Sentimeter Pertahun, Banjir Rob Jadi Ancamanya Masa Depan Indonesia
Kadin Minta Pengusaha Belanda Dukung Proyek Tanggul Laut Raksasa, Punya Pengalaman 5 Abad
Ketergantungan Pada Utang Buat Bangun Infrastruktur Jadi Masalah Indonesia