Generasi Z Dukung Ahok Dapat Jabatan di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf


Direktur IPS Silvanus Alvin (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Indonesian Popular Survey (IPS) menggelar jajak pendapat untuk mengetahui tren politik dalam kacamata Generasi Z. Generasi Z merupakan muda-mudi yang lahir dalam rentang 1997-2012. Salah satu temuan yang menarik adalah mayoritas Generasi Z menginginkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat jabatan di pemerintahan Jokowi saat ini.
“54 persen Generasi Z menginginkan Basuki Tjahaja Purnama masuk dalam jajaran pemerintahan Jokowi-Maruf. Selain itu, ada nama Ridwan Kamil dengan persentase 11 persen dan diikuti pula oleh Sandiaga Uno dengan 8,2 persen,” kata Direktur IPS Silvanus Alvin kepada wartawan, Selasa (26/11).
Baca Juga:
Gerindra: Pertamina Hanya Batu Loncatan Ahok untuk Jadi Menteri Jokowi
Salah satu alasan BTP mendapat dukungan dari Generasi Z, lanjut Alvin, disebabkan karena aktifnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu di media sosial. Usai keluar dari penjara, BTP membuat vlog bersama anaknya sembari melihat Simpang Susun Semanggi.

“Jadi Generasi Z itu sedang bersenang hati karena terpilihnya BTP jadi Komisioner Utama Pertamina,” ujar Alvin.
Alvin, yang juga lulusan S2 dari University of Leicester, Inggris, menambahkan bahwa Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga didukung Generasi Z sebesar 7,8 persen untuk mendapatkan posisi di pemerintahan Jokowi. Menyusul kemudian, ada nama Walikota Surabaya Tri Rismaharani yang mendapat dukungan Generasi Z dengan persentase 7,4 persen.
Sifat yang Diminati Generasi Z
Lebih lanjut, Peneliti IPS Teguh Hidayatul Rachmad juga melakukan jajak pendapat atas karakter seperti apa yang diinginkan Generasi Z terhadap orang-orang yang menjabat di pemerintahan Jokowi. Hasilnya, Generasi Z menginginkan para pejabat itu mempunyai sifat jujur (36,9 persen), anti-korupsi (33,1 persen), dan visioner (14,2 persen).
“Temuan ini penting bahwa Generasi Z itu tidak mau pemimpin yang suka berbohong. Nah, kalau sudah suka berbohong pasti ujungnya itu bisa melakukan praktik korupsi. Sehingga jujur dan anti-korupsi ini tali temali. Jadi IPS berharap para elit-elit politik yang mendapat jabatan di pemerintahan Jokowi untuk jujur, tidak korupsi, dan membawa perubahan,” tegas Teguh, yang juga lulusan S2 Kajian Budaya dan Media dari Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga:
Ahok Diminta Ubah Perilaku dan Tutur Katanya di Pertamina, Ini Jawaban Ketua DPP PDIP
Jajak pendapat ini dilakukan selama dua minggu, dimulai pada 11 November hingga 22 November 2019. Metode dari jajak pendapat menggunakan purposive random sampling, yakni metode pengambilan sampel dengan cara memilih sampel yang bisa mewakili populasi.
Setiap wilayah Jabodetabek mempunyai proporsi sampel yang seimbang. Jumlah responden dari jajak pendapat ini berjumlah 537 orang generasi Z yang berada di wilayah Jabodetabek. Semuanya merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.(Pon)
Baca Juga:
Disindir Fadli Zon, Petinggi PDIP Ingatkan Ahok untuk Berhati-hati
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
Wamen Jadi Komisaris Tidak Bisa Bikin BUMN Untung dan Hilangkan Praktik Korupsi

Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail

Kembali Diperiksa Bareskrim, Ahok: Tambahan BAP

Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik

Pramono Pertimbangkan Usulan Ahok Soal Insentif Voucher Belanja untuk Peningkatan Pengguna Transportasi Umum

DPRD DKI Usul Pembentukan BUMD Parkir, Ahok: Harus Berbasis Digital dan Cashless agar Tercatat
