Gemoy dan Santuy Dikritik, Gerindra: Ketidakmampuan Pihak Lain untuk Berkreativitas

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 29 November 2023
Gemoy dan Santuy Dikritik, Gerindra: Ketidakmampuan Pihak Lain untuk Berkreativitas

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Istilah bahasa gaul gemoy (gemas) dan santuy (santai) belakangan ramai jadi perbincangan dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Partai Gerindra merespons pihak-pihak mencoba mendegradasi istilah gemoy dan santuy, yang saat ini melekat pada gaya kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, identitas gempoy dan santuy yang disematkan pada Prabowo-Gibran adalah salah satu kreasi dan inovasi di ruang politik Indonesia yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Baca Juga:

Reaksi TKN Prabowo-Gibran Sebutan Gemoy dan Santuy Dipersoalkan Elite PKS

Ia pun mengklaim bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran terus merangkak naik, seiring kampanye tim sukses mengemasnya dengan kekinian.

"Kegandrungan itu disebabkan kita melakukan inovasi dan kreasi terhadap kebutuhan zaman hari ini. Maka Pak Prabowo yang posisinya seperti itu dikemas menjadi gemoy. Tapi kreativitas yang menjadi gemas kepada Prabowo akhirnya menimbulkan efek positif di kalangan milenial dan gen Z," jelas Muzani menghadiri konsolidasi kader Gerindra Kota Bogor, Selasa (29/11).

Ia pun meminta kader Gerindra untuk tetap tenang menghadapi kritik, hujatan, hoaks dan fitnah dari pihak lain ihwal penggunaan kata gemoy dan santuy pada Prabowo.

Baca Juga:

Prabowo Ungkap Inspirasi di Balik Joget Gemoy

Lantas, Wakil Ketua MPR itu mengaku heran pemakaian sebutan gemoy dan santuy dianggap sebagai sebuah cara yang menghilangkan substansi demokrasi dan tidak menawarkan gagasan ide dalam demokrasi.

"Substansi demokrasi adalah kemampuan kita meyakinkan pemilih agar rakyat tertarik terhadap apa yang mereka harapkan. Gemoy atau gimik bukan sesuatu yang melanggar prinsip demokrasi karena rakyat pada akhirnya akan menentukan pilihannya di kotak suara," tambah.

Muzani menganggap pihak-pihak yang menyerang Prabowo-Gibran karena kegandrungan milenial atas gemoy itu disebabkan ketidakmampuan pihak lain untuk mengisi ruang kreativitas dan inovasi dalam berpolitik.

"Jangan serang kami ketika kreativitas dan inovasi yang kita lakukan dengan santuy, dengan gemoy dianggap menghilangkan substansi demokrasi. Ini situasi yang kita hadapi hari ini dan saya berharap semua kader Gerindra tenang-tenang saja, santai-santai saja, senyumin saja," tutup Muzani.

Penggunaan istilah gemoy dan santun salah satunya datang dari Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman. Dia berpendapat, sebutan yang dimainkan TKN seperti gemoy dan santuy sebagai sesuatu yang tidak sehat.

"Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy. Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ucap Sohibul di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11) kemarin. (Asp)

Baca Juga:

Pentingnya Obat Cacing untuk Si Gemoy

#Gerindra #Pilpres 2024
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
Sugiono menjelaskan bahwa pemberhentian Mirwan dari struktur partai dilakukan setelah DPP Gerindra menerima laporan terperinci
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 06 Desember 2025
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
Indonesia
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
“Kami tegaskan Solo sendiri juga sama (menolak), tidak begitu bisa menerima, Budi Arie Projo masuk Gerindra,” kata Ardianto
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Indonesia
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Ia juga menekankan pentingnya amanat Pasal 33 UUD 45 dan perlunya pemimpin sejati memahami arah bangsa
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Indonesia
Sekjen Gerindra Dukung Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Sekjen Partai Gerindra Sugiono menyatakan dukungan agar Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dianugerahi gelar pahlawan nasional karena jasa besar mereka bagi Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Sekjen Gerindra Dukung Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Banyaknya perlintasan sebidang yang masih belum memenuhi standar keamanan menjadi salah satu faktor risiko tingginya angka kecelakaan.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Indonesia
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Ketua Dewan Kehormatan Gerindra Ahmad Muzani menyambut terbuka minat Budi Arie Projo bergabung.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Indonesia
Anak Buah Prabowo di DPR Setuju Dukung Proyek KAI Tambah Gerbong Anyar
Fraksi Gerindra menyatakan dukungan penuh terhadap langkah KAI menambah gerbong kereta, khususnya untuk KRL di wilayah Jabodetabek.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Anak Buah Prabowo di DPR Setuju Dukung Proyek KAI Tambah Gerbong Anyar
Indonesia
Minta Izin ke Projo, Budi Arie Terang-terangan Mau Merapat Gabung Gerindra
Budi Arie sampai secara terbuka meminta izin kepada relawan Projo jika suatu saat dirinya akan resmi bergabung menjadi anggota partai politik.
Wisnu Cipto - Minggu, 02 November 2025
Minta Izin ke Projo, Budi Arie Terang-terangan Mau Merapat Gabung Gerindra
Indonesia
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
Gerindra memastikan Rahayu Saraswati yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto tetap menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
Indonesia
Kader Usulkan Walkot Solo Respati Jadi Ketua DPC Gerindra, Disebut Langkah Regenerasi
Memberikan kesempatan bagi figur muda dan memiliki posisi strategis seperti Wali Kota Solo untuk membawa Gerindra lebih besar lagi di tingkat daerah.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Kader Usulkan Walkot Solo Respati Jadi Ketua DPC Gerindra, Disebut Langkah Regenerasi
Bagikan