Gelora Bung Karno: Harapan Palsu Amerika Hingga Angin Segar Moskow

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 23 Agustus 2018
Gelora Bung Karno: Harapan Palsu Amerika Hingga Angin Segar Moskow

Hotel Indonesia dan Bundaran HI sedang dalam Pembangunan untuk Asian Games 1962. (Foto/Dokumen Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LIMA tahu pascakemerdekaan, Indonesia mulai menggeliat di kancah internasional. Sukarno sebagai pucuk pimpinan sangat berambisi memamerkan kebesaran Bumi Pertiwi di khalayak internasional.

Sekitar 1950-an, kesempatan unjuk gigi muncul. Asia berencana menghelat pesta olahraga terbesar (Asian Games) pertama di New Delhi, India. Dalam rancangannya, Asian Games akan rutin dilaksanakan setiap 4 tahun sekali dengan menunjuk satu negara sebagai tuan rumah.

Mengetahui hal itu, Indonesia beraksi. Proposal pengajuan sebagai tuan rumah Asian Games selanjutnya dikirim. Namun, merujuk kondisi Indonesia nan terlalu muda sebagai sebuah negara, dan alasan perekonomian membuat mimpi itu baru terkabul pada tahun 1962.

Presiden Sukarno sedang merancang sketsa lapangan Asian Games ke-4. (Foto/Dokumen Istimewa)

Sukarno tak patah arang. Pada perhelatan Asian Games kedua di Manila, Filipina, permintaan serupa diulang. Hasilnya tetap nihil. Alasan serupa kembali menghambat niat Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games.

Kesempatan itu tiba. Pada perhelatan ketiga, yang diselenggarakan di Jepang, Federasi Asian Games (Asian Games Federation) mengusulkan Indonesia sebagai tuan rumah selanjutnya. "Indonesia menyanggupinya," tulis buku Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa, halaman 7.

Tantangan Indonesia Baru

Suasana gembira melanda Presiden beserta rakyatnya. Dengan keadaan ekonomi kurang baik, Indonesia diminta membangun stadion bertaraf internasional dan fasilitas penunjang lainnya. Pemimpin putar otak.

Bung Karno langsung menemui Duta Besar Amerika di Jakarta, Howard Jones demi menjajaki kemungkinan USA membantu pembangunan stadion tersebut. Komunikasi berjalan lancar dan permohonan dikirim ke negeri Paman Sam tersebut.

Tiga bulan berjalan, Bung Karno belum juga menerima jawaban dari Washingthon. Indonesia mengubur dalam harapan kepada Amerika.

Angin Segar dari Moskow

Waktu yang mendesak, Sukarno langsung menemui Mr. Zukov di Kedutaan Besar Uni Soviet untuk Indonesia. Bung Karno mengharapkan jawaban cepat dengan tempo satu bulan saja.

"Baru dua minggu sejak pembicaraan di Jakarta, sudah tiba telegram dari Kremlin, Moskow bahwa Uni Soviet menyetujui permohonan tersebut," tulis buku Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66.

Bahkan, dalam untuk membangun stadion tersebut para arsitek dan teknisi Soviet ikut membantu pembangunan sarana dan prasarana olahraga untuk Asian Games.

"Sesuatu yang juga bisa dimaklumi, oleh karena proyek pembangunan stadion tersebut memperoleh bantuan dukungan kredit lunak sebesar 12,5 Juta dolar AS yang disediakan pemerintah Uni Soviet," tulis Julius Pour dalam Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (2004), halaman 37. (*)

Baca Juga: Kisah di Balik Sejarah Maskot Asian Games

#Asian Games 1962 #Rusia #Amerika Serikat #Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Indonesia
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Truk bantuan logistik dari Indonesia untuk warga Palestina berhasil masuk ke Gaza, melalui jalur kemanusiaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Dunia
Disney Kembalikan Acara Jimmy Kimmel, Stasiun TV Tolak Tayangkan
Pernyataan Kimmel disebut tidak pantas dan sangat tidak sensitif.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Disney Kembalikan Acara Jimmy Kimmel, Stasiun TV Tolak Tayangkan
Bagikan