Gelombang Protes di Gaza Meredup, Israel Sebut Hamas Ditekan Mesir

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 16 Mei 2018
Gelombang Protes di Gaza Meredup, Israel Sebut Hamas Ditekan Mesir

Demonstran Palestina bereaksi sementara lainnya berlari menghindari gas airmata oleh pasukan Israel dalam aksi protes memperingati 70 tahun Nakba, di selatan Jalur Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem A

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Gelombang protes warga Palestina menurun drastis usai tragedi berdarah yang menewaskan 60 warga pada Senin (14/5) kemarin. Pihak otoritas Israel mengungkapkan berkurangnya aksi protes warga Palestina disebabkan tekanan Mesir terhadap kelompok Hamas yang berkuasa di wilayah itu.

Pada Rabu (16/5) ribuan warga Palestina yang biasanya beraksi di Tepi Barat tak lagi melakukan aksi protes secara frontal dan lebih memilih mendiami tenda-tenda darurat di kawasan tersebut.

Kelompok Hamas sebagai penguasa wilayah Gaza membantah keras bahwa adanya tekanan dari Mesir untuk mengurangi unjuk rasa selama enam minggu ke depan. Pejuang Hamas menyatakan pihaknya akan segera melanjutkan aksi protes terhadap pendudukan Israel.

Unjuk rasa Palestina
Seorang pengunjuk rasa Palestina memegang ketapel saat protes memperingati 70 tahun Nakba, dekat pemukiman Yahudi Beit El, dekat Ramallah (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman)

Petugas medis Gaza mengatakan, dua orang Palestina ditembak mati selama unjuk rasa pada Selasa di sepanjang perbatasan 51 kilometer. Pada Senin, 60 orang tewas dalam jumlah yang jauh lebih besar pada hari ketika Amerika Serikat merelokasi kedutaannya ke Yerusalem.

Israel secara sepihak menuding Hamas berada di belakang protes massal warga Palestina. Bahkan tuduhan yang dilontarkan sekutunya, Amerika Serikat. Washington meyakini bahwa Hamas sengaja menggunakan warga sipil sebagai tameng atas serbuan tentara Israel. Selain itu, Hamas dianggap sengaja mengalihkan perhatian warga Palestina dari konflik internal yang terjadi di Gaza. Tuduhan tersebut langsung dibantah juru bicara kelompok Hamas.

Sementara itu terkait tewasnya warga sipil di Tepi Barat akibat ditembak tentara Israel, Turki langsung memberikan reaksi keras. Turki mengusir duta besar Israel dan konsul dari Istanbul, demikian Ankara pada Rabu. Israel menanggapi pengusiran utusan itu dengan mengusir konsul Turki di Yerusalem.

Dalam dekade terakhir ini, Israel sudah tiga kali berperang melawan Hamas namun tak pernah bisa menghancurkan kelompok yang terkenal dengan gerakan intifadah tersebut.

Gas air mata dari Tentara Israel
Seorang pengunjuk rasa membawa tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel di selatan Jalur Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Dijuluki "March of Return," unjuk rasa diluncurkan pada 30 Maret untuk menuntut akses Palestina ke tanah leluhurnya atau rumah yang hilang pada Israel selama pendiriannya dalam perang 1948. Kerumunan yang lebih besar telah berbondong-bondong ke perbatasan setelah sholat Jumat.

Analis Gaza Akram Attallah sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, menyebut pada jumlah pengunjuk rasa yang lebih kecil sejak kematian Senin, mengatakan: "Saya bisa melihat ada kemunduran karena respon berdarah Israel ... tapi Jumat akan mewakili indikator ke mana hal-hal itu akan terjadi." Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melakukan kunjungan singkat pada Minggu ke Mesir, yang juga berbatasan dengan Gaza dan telah berusaha untuk menjadi perantara antara kelompok Islam dan Israel.

Menteri Intelijen Israel Israel Katz mengatakan seorang kepala intelijen Mesir, yang tidak disebutkan namanya, memperingatkan Haniyeh bahwa Kairo "tahu dan memiliki bukti" Hamas mendanai protes dan mengirim orang ke pagar perbatasan untuk dijadikan "sebagai amunisi hidup, wanita dan anak-anak ketimbang menggunakan peluru dan roket." (*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Dikuasai Kelompok Hamas, Jalur Gaza Kini Terancam Lumpuh

#Konflik Palestina #Yerusalem #Israel
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Olahraga
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa
WMP telah meminta agar pendukung Maccabi tidak diberi akses pembelian tiket untuk laga tandang melawan Aston Villa.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa
Dunia
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Pelanggaran tersebut mengakibatkan 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada Minggu (19/10) saja, serta 230 lainnya terluka.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Dunia
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Israel telah membangun setidaknya 710 pemukiman dan pos militer di Tepi Barat yang diduduki, rata-rata satu pemukiman setiap 8 kilometer persegi, sejak 1967.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Dunia
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Sebagian besar perempuan di Gaza telah mengungsi sedikitnya empat kali sejak perang dimulai, dan gencatan senjata kali ini menjadi kesempatan pertama bagi mereka untuk berhenti berlari
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Israel kini melanggar gencatan senjata di Gaza, Palestina. DPR pun meminta pemerintah Indonesia lantang bersuara.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Indonesia
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
MSF menyebut belum ada kemajuan berarti dalam penyaluran bantuan, dengan hambatan yang sama masih menghalangi akses masuk ke wilayah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
Indonesia
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memastikan pasokan bahan bakar, gas untuk memasak, serta bantuan darurat dan material medis yang stabil.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Dunia
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Indonesia
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Tentara Israel masih bertahan di sekitar RS Indonesia, khususnya di bagian belakang kompleks rumah sakit.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Indonesia
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Rencana itu juga menegaskan bahwa Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Bagikan