Garpu 'Metal', Andalan Tukang Siomay Negeri Aing
Cuma di negeri aing garpu berbentuk simbol metal. (Foto: MP/Krisna Bagus)
PERNAH memperhatikan garpu yang digunakan tukang siomay? Lalu apakah kamu bertanya-tanya mengapa bentuknya seperti simbol tangan musik metal? Ternyata ada alasan kenapa bentuknya seperti itu.
Menurut Ujang, seorang pedagang siomay keliling, garpu empat gigi memang sengaja dihilangkan dua bagian tengahnya. Fungsinya untuk mempermudahnya mengambil siomay dalam panci. Memotong siomay juga jadi mudah berkat 'garpu metal'. "Jadi pisaunya bisa masuk ke sela-sela garpu itu," ujar Ujang kepada merahputih.com.
Baca juga:
Sependapat dengan Ujang, Didi Ramadhan yang berjualan siomay di Pamulang mengatakan garpu unik tersebut membantunya berjualan. Menyajikan siomay dari panci ke plastik jadi amat cepat. Garpu tersebut siap menuruti kemauan pelanggan yang ingin siomaynya dipotong-potong.
Menurut Ujang, garpu dua gigi ialah karyanya sendiri. Begitu pula dengan Didi. Setelah membeli garpu baru, ia langsung menghilangkan dua bagian garpu untuk jadi starter pack jualan siomay.
Mereka memilih untuk membuatnya sendiri walaupun memang ada yang menjual garpu dengan hanya memiliki dua gigi di ujungnya. Namun, bagi mereka garpu yang dibuat hanya dengan dua gigi harganya lebih mahal dari garpu biasa.
Selama masa pandemi ini banyak orang yang terdampak dari pembatasan sosial. Tidak terkecuali para pedagang siomay. Banyak perumahan melakukan pembatasan orang yang keluar atau masuk ke perumahan. Untuk tetap bisa berjualan ke dalam perumahan, Ujang memilih untuk menyiapkan masker.
Baca juga:
"Yaa, kita harus ikutin protokol kesehatan mas, agar tetap bisa berjualan di dalam perumahan,” kata Ujang.
Sementara Didi, di masa pandemi ini justru memilih untuk menetap di satu lokasi dan membuka tenda siomaynya sendiri. Didi mengatakan para pelanggannya sudah mengenal dirinya yang berjualan di lokasi itu, sehingga ia berani untuk menetap.
Meski Siomay dapat dengan mudah kita temui di berbagai tempat, ternyata Siomay bukanlah sajian asli dari Indonesia. Namun, siomay sebenarnya berasal dari negeri Tiongkok, khususnya di Mongolia Dalam.
Siomay aslinya menggunakan daging babi cincang yang dibungkus kulit tipis dari tepung terigu. Namun, karena Indonesia masyarakatnya mayoritas beragama Muslim, siomay dibuat dengan menggunakan bahan halal seperti ikan tenggiri, udang, atau ayam.
Bentuknya juga berubah, di Indonesia siomay dibentuk bulat sementara aslinya berbentuk pipih. Kulit siomay yang dipakai di Indonesia juga tidak menggunakan kulit terigu tipis, melainkan menggunakan kulit pangsit.
Di Indonesia, sayur kol, kentang, tahu, dan telur yang dikukus disajikan sebagai pendamping siomay. Satu piring siomay disajikan dengan bumbu kacang yang gurih. Siomay seperti ini awalnya terkenal di daerah Bandung, namun kini bisa ditemui di banyak daerah di Indonesia. (kna)
Baca juga:
Ketika Lapo Jadi Tempat Bernyanyi dan Berdebatnya Orang Batak
Bagikan
Berita Terkait
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut