Garam Cirebon Tak Laku, Petani Mulai Resah
Ilustrasi petani garam. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
MerahPutih.com - Garam petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tidak laku dijual setelah pemerintah mengimpor garam dari luar negeri sehingga membuat mereka menjadi semakin merugi.
"Sudah sekitar seminggu, garam kami tumpuk, karena tidak ada yang mau membeli setelah adanya impor itu," kata seorang petani asal Losari Kabupaten Cirebon, Tasnan di Cirebon, Selasa (15/8).
Tasnan yang juga berprofesi sebagi tengkulak itu mengaku ada sekitar 50 ton garam masih menumpuk karena pembeli tidak mau membelinya karea sudah adanya garam impor.
Dia menjelaskan, para pedagang mengaku takut, jika harus membeli garam karena dikhawatirkan harganya akan turun ketika sudah dibeli dan juga para pembeli beralasan harga saat ini belum stabil.
"Mereka takut kalau beli sekarang nantinya harga tidak stabil, sehingga stok di gudang masih menumpuk," kata dia.
Dia mengatakan, saat ini para petani garam sedang melakukan panen raya, namun dengan keadaan seperti sekarang mereka jelas tidak bisa menjual hasil panennya, karena para tengkulak takut akan merugi.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Garam Indonesia (APGI) Jabar Cucu Sutara mengatakan, menumpuknya stok garam di tingkat bawah bukan karena tidak terserap, namun datangnya garam impor membuat para pembeli berpikir dua kali karena sewaktu-waktu harga bisa berubah.
"Impor ini adalah keterpaksaan karena kemarin kapasitas kurang. Ini itu belum stabil, sedang tumbuh," katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Janji Impor Garam Berhenti di 2027, Sudah Bisa Produksi Dalam Negeri
Ketua Komisi VI DPR Soroti Janji Menteri KKP Stop Impor Garam Akhir 2027
Indonesia Setop Impor Garam 2027, Itu Janji Menteri KKP ke Prabowo
Pemerintah Kembali Impor Garam, Begini Kondisi Stok
Terigu & Garam Diusulkan Masuk Kategori Bahan Pokok Dijamin Negara
Mengenal Garam Organik Kusamba Khas Bali
Garam Berlebih Picu Penyakit Ginjal Kronis
Mendag Akui Harga Garam Merangkak Naik