Gara-Gara Ular, Jadwal Kereta Api di Jepang Terlambat 17 Menit
Seekor ular membuat layanan Shinkansen terlambat 17 menit. (Foto: Instagram/@quentin_martinez_wildlife)
MERAHPUTIH.COM - KETERLAMBATAN perjalanan kereta di Indonesia mungkin terdengar biasa. Jangankan 17 menit, keterlambatan lebih daripada itu acap terjadi. Namun, tidak demikian dengan layanan kereta api cepat di Jepang. Nyaris tak ada hal yang menghentikan layanan kereta ini, apalagi sampai menimbulkan keterlambatan.
Namun, dalam sebuah perjalanan kereta pada Selasa (15/4), layanan kereta api di ‘Negeri Sakura’ itu terlambat 17 menit. Apa pasal? Seekor ular berukuran 40 cm yang terlihat ikut menumpang di kereta tersebut.
Baca juga:
Seperti dilansir CNN, seorang penumpang melihat seekor ular merayap di gerbong kereta. Ia kemudian melaporkannya kepada staf stasiun di Tokyo. Perusahaan Kereta Api Pusat Jepang mengatakan kereta tersebut baru saja tiba dari Nagoya. Perusahaan belum mengetahui jenis ular yang ditemukan karena diperlukan pemeriksaan.
Awalnya, moda tersebut dijadwalkan berangkat dari Osaka, tapi akhirnya tidak jadi diberangkatkan sebagai tindakan pencegahan. Sebagai gantinya, kereta lainnya digunakan untuk melayani rute tersebut. Sudah pasti penggantian kereta menyebabkan penundaan yang terdengar singkat bagi pelayanan kereta api di banyak negara, tapi tercatat signifikan dalam standar ketepatan waktu ala Jepang.
Meski perjalanan kereta itu terlambat, tak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut. Sebanyak 600 penumpang mesti merasakan dampak dari penundaan tersebut.
Kereta cepat Jepang atau yang dikenal dengan nama Shinkansen terkenal dengan efisiensi dan kecepatannya. Shinkansen bisa mencapai kecepatan hingga 320 km per jam. Oleh karena itulah, banyak komuter di Jepang mengandalkan ketepatan jadwal kereta tersebut.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia