Gaji Guru Honorer Daerah Terpencil Rp300 Ribu Per Bulan, Pengamat Kritik Kemendikbud
Demo ribuan guru honorer dari pelbagai daerah di Indonesia di Jakarta, Selasa (15/9) (Foto: MP/Rizki Fitranto)
MerahPutih.Com - Beda tempat, beda gaji tampaknya berlaku juga bagi para guru honorer di Tanah Air. Pengamat Pendidikan Dr Mutsyuhito Solin, M.Pd, menilai selama ini Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agak abai terhadap kesejahteraan guru-guru honorer yang mengabdi di daerah terpencil.
"Pengabdian para guru yang terus berjuang untuk mencerdaskan anak-anak di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Tanah Air ini harus diperhatikan dan jangan sampai dilupakan," kata Mutsyuhito, di Medan, Senin (26/11), ketika diminta tanggapannya tentang Peringatan Hari Guru 25 November 2018.
Apalagi, menurut dia, para guru honorer tersebut, selama ini menjadi tulang punggung untuk mengajar d sekolah-sekolah terpencil yang ada di negeri ini.
"Selain itu, selama ini gaji yang diperoleh guru honor itu, hanya berkisar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu yang diterima setiap bulannya, namun mereka terus gigih mengajar anak-anak di sekolah terpencil," ujar Mutsyuhito.
Dosen Universitas Negeri Medan itu mengatakan, para guru yang aktif memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada anak-anak di daerah terisolir harus diapresiasi, dan dibeikan bantuan oleh pemerintah.
Sudah sepantasnya guru-guru yang memiliki komitmen cukup tinggi untuk mencerdaskan anak-anak bangsa menjadi manusia yang pintar dan berkualitas, harus ditingkatkan kesejahteraan mereka.
"Siapa lagi yang memperhatikan mereka, kalau bukan pemerintah.Dan pengabdian para yang cukup besar di daerah tertinggal, jangan lah diabaikan," ucap mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan itu.
Mutsyuhito sebagaimana dilansir Antara menyebutkan, kemajuan dan perkembangan zaman para era globalisas saat ini, harus bisa diikuti, sehingga Indonesia tidak tertinggal dengan zaman melinial itu.
Hal tersebut, tentunya tidak terlepas dari peran guru yang melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berkualitas. Karena, melalui pendidikan tersebut, dapat mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia dimata negara-negara dunia.
Kemudian, melalui peningkatan pendidikan yang maju dan berkembang, Indonesia semakin dihargai, serta diperhitungkan di Negara Asia maupun Dunia.
"Para guru, juga telah banyak melahirkan pemimpin nasional yang sukses, sehingga mampu memimpin negeri ini dengan baik, maju dan berkembang," kata Mutsyuhito.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: MUI Luncurkan Program Dai Khusus untuk Wilayah Papua
Bagikan
Berita Terkait
Kekerasan dan Perundungan di Sekolah Diharap Jadi Alasan Kuat Perlindungan Guru Masuk Revisi UU Sisdiknas
Prabowo Subianto Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara, Sinyal Kuat Negara Hadir Lindungi Guru Honorer dari Ketidakadilan
Presiden Rehabilitasi 2 Guru SMA di Luwu Utara, Komisi II DPR: Kepala Daerah Jangan Asal Pecat Guru
Merasa Jadi Korban selama Bertahun-tahun, 2 Guru dari Luwu Utara Terharu Usai Dapat Surat Rehabilitasi dari Prabowo
Dua Guru Luwu Utara Korban Kriminalisasi Dana BOS Akhirnya Bisa Kembali Mengajar Tanpa Stigma
Prabowo Beri Hak Rehabilitasi bagi 2 Guru Luwu Utara, Mensesneg: Guru Harus Dilindungi, Bukan Dihukum
2 Guru di Luwu Utara Diberhentikan Usai Bela Rekan Honorer, DPR Minta Pemerintah Tinjau Ulang
Politikus DPR Dukung Insentif Guru Non-ASN Naik Rp 100 Ribu, Bentuk Perhatian
Prabowo Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, Komisi X DPR: Nasib Honorer juga Harus Diperhatikan
Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi