'Free TBC at Workplace' untuk Cegah TBC di Lingkungan Kerja


TBC merupakan penyakit mematikan yang bisa menyebabkan kematian. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
PENYAKIT tuberkulosis atau TBC mengintai banyak orang di Indonesia. Data dari Kemenkes seperti yang ditulis dalam rilis pers diterima merahputih.com dari Otsuka, mencatat ada lebih dari 900 ribu orang hidup dengan TBC. Ini berarti, perlu adanya penanganan tepat agar tiap orang terlindungi dari penyakit yang terjadi akibat bakteri ini.
Seperti dimuat di Alodokter, TBC umumnya menyerang paru-paru. Meski begitu, organ penting lainnya seperti ginjal, otak, bahkan tulang belakang dapat terpapar penyakit ini.
Untuk mengatasi hal ini, Otsuka sebagai perusahaan di bidang kesehatan menginisiasi program “Free TBC at Workplaces”. Program ini siap memberikan solusi kepada para pekerja di kantor untuk mengubah status dari tidak siap jadi siap untuk menghadapi TBC.
Baca Juga:
“Free TBC at Workplaces” memiliki tujuan utama, yakni untuk menanggulangi TBC di tempat kerja dan memberikan pendampingan bagi mereka yang ditemukan positif TBC. Program ini diluncurkan pada puncak perayaan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional yang dilaksanakan pada 12 Januari 2023 di pabrik Otsuka, Sukabumi.

Bersamaan dengan program ini, diluncurkan juga aplikasi “Sembuh TB” yang bertujuan untuk memaksimalkan pendampingan bagi para penderita TBC. Aplikasi ini memiliki fitur yang tidak hanya membantu mengingatkan para penggunanya untuk konsisten minum obat, tapi juga dilengkapi dengan food calculator, serta informasi seputar TBC maupun nutrisi penting dibutuhkan oleh tubuh.
HRD and Corporate Communication Director Otsuka Sudarmadi Widodo mengatakan bahwa penderita TBC di Indonesia didominasi oleh usia produktif. Dengan begitu, tempat kerja menjadi salah satu area penularan TBC. Kabar baiknya, penyakit ini tetap bisa disembuhkan. "Walaupun penyakit ini memiliki risiko kematian, tetapi dapat disembuhkan dengan pengobatan secara rutin selama enam bulan," ujar Sudarmadi dalam keterangan resminya, Jumat (13/1).
Baca Juga:
Mulai dari Virus Sampai Obat-obatan, Ini Tren Fenomena Kesehatan Selama 2022
Namun, kata Sudarmadi, deteksi awal serta konsistensi pada masa pengobatan masih menjadi hambatan untuk mengurangi kasus TBC. Program 'Free TBC at Workplace' pun hadir sebagai solusi untuk permasalahan ini dan sudah berjalan sejak Juli 2022.

Sebanyak delapan perusahaan di Indonesia sudah mengikuti program ini. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Otsuka Indonesia, PT Amerta Indah Otsuka, PT Otsuka Distribution Indonesia, PT Merapi Utama Pharma, PT Lautan Otsuka Chemical, PT Widatra Bhakti, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. dan PT Panasonic Gobel Life Solution.
Saat ini terdapat 7.000 karyawan yang telah dilakukan tracing dan screening awal. Mereka yang terkonfirmasi positif TBC diberikan program pengobatan yang komprehensif.
“Untuk mengurangi kasus TBC di Indonesia dibutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik masyarakat umum maupun pihak swasta. Sejalan dengan tujuan kami untuk Indonesia Bebas TBC pada 2030," tukas Sudarmadi. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
