Fraksi PDI-P Sebut Anies Panik hingga Dua Kadis Mundur
Rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta bersama Dinas LH DKI Jakarta membahas anggaran untuk rancangan KUA PPAS di Gedung DPRD DKI, Jumat (1/11). (ANTARA/Livia Kristianti)
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Gembong Warsono menduga Gubernur Anies Baswedan merasa panik dengan polemik anggaran KUA-PPAS 2020 hingga berimbas memberikan tekanan kepada Satuan Kerja Kepala Daerah (SKPD) DKI.
Menurut Gembong, dengan tekanan itu bisa diduga Kepala Disparbud DKI Edy Junaedi dan Kepala Bappeda DKI Sri Mahendra Satria Wirawan mundur dari jabatan mereka.
Baca Juga:
Dinas Kehutanan DKI Pangkas Anggaran dari Rp1 Triliun Jadi Rp700 Miliar
"Ya pastilah (panik) karena serangan publik cukup gencar juga. Maka kepanikan itu yang menyebabkannya memberi tekanan kepada anak buah. Kan bisa saja itu terjadi," jelas Gembong, Minggu (3/10).
Namun menurut Gembong, tak elegan juga bila Gubernur Anies menyalahkan anak buahnya mengenai penyusunan anggaran ajaib di KUA-PPAS sebagai dasar RAPBD.
"Sebelum mereka menyampaikan kepada DPRD berupa KUA-PPAS itu kepada kami, pasti kan sudah dipresentasikan kepada pimpinannya dulu. Sekarang akhirnya menyalahkan pihal lain. Kan enggak elegan juga," paparnya.
Sebelumnya, secara mengejutkan Edy Junaedi dikabarkan mengundurkan diri dari jabatan Kepala Disparbud DKI. Edy resmi mundur dari posisi Kadisparbud per tanggal 31 Oktober 2019 kemarin.
Baca Juga:
Bangun Jalur Sepeda, Pemprov DKI Kucurkan Anggaran Miliaran Rupiah
Ketika dikonfirmasi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir mengatakan, Edy melepas tugasnya karena kemauan dirinya sendiri.
Chaidir juga tak mengetauhi lebih jelas alasan Edy melepaskan jabatan tertinggi di Disparbud. Kata Chaidir, Edy memilih menjadi staf di dinas tersebut ketimbang Kadisparbud.
Tak berselang berapa lama, Sri Mahendra Satria Wirawan juga mengikuti jejak Edy Junaedi. Ia mengundurkan diri dari Kepala Bappeda DKI.
"Bapak-ibu sekalian, seperti kita ketahui situasi dan kondisi saat ini yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi," kata Mahendra di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/11). (Asp)
Baca Juga:
Buntut Anggaran Lem Aibon Kontroversial, TGUPP Bentukan Anies Dinilai Tak Berguna
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Larang Dana Otsus Papua Digunakan Buat Perjalanan Luar Negeri
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Pramono tak Ikut Protes ke Menkeu Purbaya soal Pemangkasan APBD 2026, ini Alasannya
Menkeu Purbaya Siap Kucurkan Dana ke Pemda, Bank Jakarta Kebagian Puluhan Triliun
Pemprov DKI Pangkas Perjalanan Dinas Pasca DBH Dipotong, Bagaimana Nasib KJP dan KJMU?
Jam Kerja Dipangkas Imbas Kelangkaan BBM, Pegawai SPBU Shell Ngeluh di Depan Anies Baswedan
Leony Soroti Anggaran Tangsel, Tokoh Muda: Saatnya Duduk Bersama Cari Solusi