Film 'Merah Putih: One for All' ‘Dibully’ Netizen, DPR: Dunia Animasi Tidak Mudah, Butuh Biaya Besar
Film animasi Merah Putih One For All. Foto CGV
MerahPutih.com - Film animasi 'Merah Putih: One for All' mendapat sorotan dari publik. Salah satu alasannya karena kualitas film itu dianggap buruk untuk ukuran sebuah animasi kekinian.
Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menilai proses produksi animasi merupakan pekerjaan yang tak mudah serta membutuhkan kreativitas, teknologi, dan pembiayaan yang tidak sedikit.
"Dunia animasi itu tidak mudah, membutuhkan SDM kreatif, teknologi mumpuni dan biaya yang besar," kata Ilham kepada wartawan, Senin (11/8).
Ilham mengatakan bahwa kritik dari publik sangat penting sebagai bahan evaluasi. Ia menyebutkan masukan dari masyarakat semestinya dijadikan pembelajaran untuk karya yang lebih baik.
"Kritik itu bagian dari proses pembelajaran agar ke depan kualitas karya kita semakin baik dan mampu bersaing di tingkat global," jelasnya.
Baca juga:
Fakta Film Merah Putih: One For All : Animasi Bertema Nasionalisme yang Banjir Sorotan
Ilham menekankan perlunya dukungan yang lebih komprehensif bagi industri animasi di Indonesia. Menurut dia, dukungan tidak cukup hanya dalam bentuk pembiayaan produksi, tetapi juga pendampingan teknis, pelatihan SDM, serta transfer teknologi.
"Dengan pendampingan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas animasi tanpa kehilangan identitas budaya Indonesia. Industri kreatif kita harus mampu menghasilkan karya yang tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga diakui di pasar internasional," tambahnya.
Ia mengatakan setiap pihak penting untuk saling menguatkan.
"Dalam proses membangun industri kreatif yang berkelanjutan, apresiasi terhadap setiap langkah kemajuan itu penting. Kalau kita ingin industri kreatif maju, semua pihak harus saling menguatkan, bukan hanya mengkritik," ujarnya.
Menurut dia, dukungan publik dapat menjadi energi pendorong bagi para kreator lokal untuk terus berinovasi dan menghasilkan karya yang lebih baik.
"Jadikan momen ini sebagai motivasi agar animasi Indonesia dapat tampil membanggakan, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung dunia," imbuhnya.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPR Dukung Pemecatan ASN yang Menginjak Alquran, Tegaskan sebagai Pelanggaran Hukum Berat
Insentif untuk Daerah Berhasil Turunkan Stunting Dianggarkan Rp 300 Miliar, DPR Nilai Terlalu Besar
Baleg DPR Kaji Potensi Kratom Masuk RUU Komoditas Strategis
Subsidi Pangan Dipangkas Rp 300 Miliar, Lukmanul Hakim Kritik Pemprov DKI
'Baahubali: The Eternal War Part 1' Rilis 2027, Film Animasi India Terlaris Libatkan Penulis Hollywood
Baleg DPR Targetkan Harmonisasi RUU Hak Cipta Rampung sebelum Akhir 2025
Redenominasi Rupiah, Syarat Wajibnya: Ekonomi Stabil dan Adanya Aturan Perundang-Undangan
Penyedotan Air Tanah Rugikan Warga, Komisi VII DPR Desak Penataan Industri Air Kemasan
RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2026, DPR Kejar Keadilan Status Pengemudi dan Transparansi Algoritma
Revisi UU Ketenagakerjaan, DPR Desak PHK Berat Harus Inkrah