Febri Diansyah Akui Gagal Wujudkan Cita-cita Awal Masuk KPK

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 30 September 2020
Febri Diansyah Akui Gagal Wujudkan Cita-cita Awal Masuk KPK

Manta Jubir KPK Febri Diansyah. (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah ternyata memiliki cita-cita untuk menjadi penyidik di lembaga antirasuah. Namun, dirinya justru berlabuh sebagai penghubung antara KPK dan masyarakat.

"Nah itu (menjadi penyidik) cita-cita yang enggak kesampaian begitu ya. Jadi kalau saya ngobrol dengan teman-teman penyidik sebenarnya saya cita-cita jadi penyidik, jadi bangga lah Anda sebagai penyidik dan bekerjalah secara benar," kata Febri dalam diskusi bertajuk 'Febri Mundur, Ada Apa dengan KPK?' yang disiarkan secara daring, Selasa (29/9).

Baca Juga:

Laode M Syarif: Febri Diansyah Aset Penting dalam Menjaga Marwah KPK

Febri menjelaskan, cita-cita tersebut telah ada di benaknya semasa aktif di Indonesia Corruption Watch (ICW). Menurutnya, ilmu hukum yang didapat semasa perkuliahan perlu dikontribusikan secara nyata dengan menjadi penyidik KPK.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Jebolan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lantas menerima panggilan dari Johan Budi, yang kala itu menjabat sebagai Juru Bicara KPK, sekitar tahun 2012-2013.

Saat itu, Johan Budi menyampaikan KPK tengah membutuhkan penyidik independen. Maka, Febri memutuskan untuk mendaftarkan diri.

"Apalagi ada panggilan saya ingat Mas Johan tahun pada saat itu 2012/2013 itu mengatakan KPK membutuhkan penyidik independen pada saat itu juga penyidik dari Polri, Novel dan teman-teman itu mundur dari Polri dan kemudian memutuskan untuk menjadi pegawai tetap KPK," kata dia.

Ketua KPK Firli Bahuri bersam dua Plt Jubir KPK dan Febri Diansyah (Foto: ANTARA)
Ketua KPK Firli Bahuri bersama dua Plt Jubir KPK dan Febri Diansyah (kanan). (Foto: ANTARA)

Hanya saja, cita-cita Febri untuk menjadi penyidik belum bisa terealisasi. Meski diterima sebagai pegawai KPK, ia justru ditempatkan di Direktorat Gratifikasi.

"Ada iming-iming sih saya itu menerima offering letter itu. Dikatakan 'Mas Febri Anda di pencegahan dulu saja, nanti setelah dua tahun ada mekanisme tes untuk menjadi penyidik'. Jadi untuk menjadi penyidik ya harus ada tes lagi," bebernya.

Namun setelah menunggu selama dua tahun, program penerimaan penyidik independen KPK tak kunjung dibuka. Ia justru lolos menjadi Kepala Biro Humas KPK setelah mengikuti tes.

Baca Juga:

Febri Diansyah Mundur Dari KPK

Setelah resmi menjabat, program penerimaan penyidik baru dibuka. Meski belum bisa merealisasikan cita-citanya menjadi penyidik KPK, ia mengaku tetap bersyukur.

"Ya mungkin itu jalan yang diberikan Yang Maha Kuasa yang kita tidak pernah kita tahu ya apa yang kita inginkan belum tentu kita bisa dapatkan," tutur Febri. (Pon)

#Febri Diansyah #KPK
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Desakan PBNU itu untuk merespons pernyataan KPK yang mengaku sedang menelusuri aliran dana kasus kuota haji ke PBNU.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Indonesia
KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut
SK Nomor 130 Tahun 2024 itu digunakan agen travel untuk meyakinkan calon jemaah bahwa kuota haji khusus yang mereka tawarkan adalah resmi.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut
Indonesia
KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus
Penyidikan ini bermula setelah KPK meminta keterangan dari mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pada 7 Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus
Indonesia
Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK
Hari ini di Mabes Polri, Lisa Mariana mengaku menerima uang dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK
Indonesia
PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir
KPK siap menghadapi upaya perlawanan praperadilan yang diajukan tersangka Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik (DNR Logistics) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo alias Rudy Tanoe.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir
Indonesia
Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK
Kakak dari bos MNC Group sekaligus pendiri Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe itu tengah mengajukan praperadilan terkait penetapan dirinya sebagai tersangka
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK
Indonesia
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Penelusuran aliran dana turut melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Indonesia
KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap
Dayang Donna bernegosiasi terkait uang suap dengan calon pemberi suap sebelum perpanjangan IUP direspons ayahnya Awang Faroek Ishak selaku Gubernur Kaltim saat itu.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap
Indonesia
KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M
Awang Faroek diketahui telah meninggal dunia pada 22 Desember 2024 lalu, sehingga penetapan tersangka menjadi gugur secara hukum.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M
Indonesia
KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat
Hal ini seperti disampaikan Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (9/9).
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat
Bagikan