Febri Diansyah Akui Gagal Wujudkan Cita-cita Awal Masuk KPK
Manta Jubir KPK Febri Diansyah. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah ternyata memiliki cita-cita untuk menjadi penyidik di lembaga antirasuah. Namun, dirinya justru berlabuh sebagai penghubung antara KPK dan masyarakat.
"Nah itu (menjadi penyidik) cita-cita yang enggak kesampaian begitu ya. Jadi kalau saya ngobrol dengan teman-teman penyidik sebenarnya saya cita-cita jadi penyidik, jadi bangga lah Anda sebagai penyidik dan bekerjalah secara benar," kata Febri dalam diskusi bertajuk 'Febri Mundur, Ada Apa dengan KPK?' yang disiarkan secara daring, Selasa (29/9).
Baca Juga:
Laode M Syarif: Febri Diansyah Aset Penting dalam Menjaga Marwah KPK
Febri menjelaskan, cita-cita tersebut telah ada di benaknya semasa aktif di Indonesia Corruption Watch (ICW). Menurutnya, ilmu hukum yang didapat semasa perkuliahan perlu dikontribusikan secara nyata dengan menjadi penyidik KPK.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Jebolan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lantas menerima panggilan dari Johan Budi, yang kala itu menjabat sebagai Juru Bicara KPK, sekitar tahun 2012-2013.
Saat itu, Johan Budi menyampaikan KPK tengah membutuhkan penyidik independen. Maka, Febri memutuskan untuk mendaftarkan diri.
"Apalagi ada panggilan saya ingat Mas Johan tahun pada saat itu 2012/2013 itu mengatakan KPK membutuhkan penyidik independen pada saat itu juga penyidik dari Polri, Novel dan teman-teman itu mundur dari Polri dan kemudian memutuskan untuk menjadi pegawai tetap KPK," kata dia.
Hanya saja, cita-cita Febri untuk menjadi penyidik belum bisa terealisasi. Meski diterima sebagai pegawai KPK, ia justru ditempatkan di Direktorat Gratifikasi.
"Ada iming-iming sih saya itu menerima offering letter itu. Dikatakan 'Mas Febri Anda di pencegahan dulu saja, nanti setelah dua tahun ada mekanisme tes untuk menjadi penyidik'. Jadi untuk menjadi penyidik ya harus ada tes lagi," bebernya.
Namun setelah menunggu selama dua tahun, program penerimaan penyidik independen KPK tak kunjung dibuka. Ia justru lolos menjadi Kepala Biro Humas KPK setelah mengikuti tes.
Baca Juga:
Setelah resmi menjabat, program penerimaan penyidik baru dibuka. Meski belum bisa merealisasikan cita-citanya menjadi penyidik KPK, ia mengaku tetap bersyukur.
"Ya mungkin itu jalan yang diberikan Yang Maha Kuasa yang kita tidak pernah kita tahu ya apa yang kita inginkan belum tentu kita bisa dapatkan," tutur Febri. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Beberkan Alasan Penyegelan Rumah Kajari Kabupaten Bekasi
2 Jaksa HSU Diduga Terima Uang Rp 1,13 Miliar dari Kasus Pemerasan
Kabur Saat OTT, KPK Buru Kasi Datun Kejari Hulu Sungai Utara
KPK Tetapkan Kajari Hulu Sungai Utara Tersangka Pemerasan Rp 1,5 Miliar
KPK: Bupati Bekasi Diduga Terima Ijon Proyek Rp 9,5 Miliar, Total Suap Rp 14,2 M
KPK Tetapkan Bupati Bekasi dan Ayahnya Tersangka Suap Ijon Proyek
KPK Tetapkan 3 Jaksa di Kabupaten Hulu Sungai Utara Jadi Tersangka Pemerasan
Terungkap Lewat OTT KPK, Ini Modus Ijon Proyek dalam Kasus Bupati Bekasi
KPK Bongkar Skenario Jaksa Banten Peras WN Korea Selatan Berkedok Tuntutan Berat
Terjaring OTT KPK, Bupati Bekasi Ade Kunang Punya Harta Rp 79 Miliar