FBI Pastikan Pelaku Ancaman Bom Palsu di TPS Georgia dari Rusia


Proses pemungutan suara Pilpres AS tinggal menyisakan lima hari lagi. (ANTARA/Anadolu/py)
MerahPutih.com - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) memastikan telah mendapat informasi terkait ancaman bom di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), yang terbukti hoaks.
Sebelumnya, Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger membenarkan adanya ancaman bom palsu yang ditujukan ke dua TPS di Fulton County. Menurut laporan media, ancaman tersebut menyebabkan evakuasi singkat di dua TPS pada Selasa dini hari waktu setempat, dari target lima TPS.
"Sepertinya mereka (Pelaku ancaman bom) sedang melakukan kejahatan. Mereka tidak ingin kita menyelenggarakan pemilu yang adil, akurat, berjalan lancar, " kata Raffensperger kepada wartawan, Selasa (5/11) waktu setempat.
Baca juga:
Hitung Cepat Pilpres AS: Trump Unggul di 5 Negara Bagian, Harris Kuasai Wisconsin & Michigan
Terkait ancaman bom di 22 TPS itu, FBI mengungkapkan pelaku menyebarkan teror bom palsu itu diketahui berasal dari domain surel Rusia. "Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," tulis pernyataan resmi FBI, dikutip Antara, Rabu (6/11) WIB.
Masih dari rilis yang sama, FBI meyakinkan masyarakat bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum setempat dan negara bagian dalam mengantisipasi potensi ancaman.
Badan Keamanan Federal Pemerintah AS itu juga menggarisbawahi pentingnya integritas pemilu tidak bisa diganggu gugat. Saat ini, Pilpres AS tengah memasuki proses penghitungan suara. Proses pemungutan suara terakhir sudah selesai dilakukan pada 5 November kemarin. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi

Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami
