Fasilitas Lengkap Bagi Relawan Disuntik Placebo dan Vaksin COVID-19


Relawan Vaksin. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Para relawan vaksin yang mengikuti uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, mendapat sejumlah fasilitas atas kontribusinya agar Indonesia segera miliki vaksin untuk redakan pandemi COVID-19.
Pada tahap awal, fasilitas diberikan mulai cek kesehatan dan tes COVID-19 dengan metode PCR. Tes PCR ini, dilakukan sebelum relawan menjalani penyuntikan vaksin tahap pertama.
Seperti yang dialami Muhammad Satria Nugraha, 26 tahun, yang sudah mendapat persetujuan penyuntikan vaksin. Ia akan disuntik tanggal 28 Agustus 2020.
Baca Juga:
340 Juta Vaksin COVID-19 Bakal Masuk Indonesia, Jokowi: Negara Lain Sejuta Saja Belum Dapat
Selama menunggu proses penyuntikan, ia mengaku, tidak mendapatkan banyak instruksi dari peneliti untuk melakukan persiapan penyuntikan.
“Kalau untuk persiapan disuntik sih tidak ada, biasa saja,” kata Muhammad, saat dihubungi, Senin (8/9).
Lain lagi dengan relawan yang disuntik seperti Arif Budiawan, 53 tahun, yang telah menjalani penyuntikan tahap pertama. Para relawan yang telah disuntik dibekali termometer dan kartu laporan.
Arif harus mengukur suhu tubuh setiap harinya dan mengisi hasil pengukurannya ke dalam kartu laporan. Di dalam kartu laporan juga harus dituliskan keluhan-keluhan yang dirasakan selama proses pemantauan pascapenyuntikan vaksin selama 14 hari.
Setelah 14 hari, relawan akan kembali menjalani penyuntikan kedua dengan dosis vaksin meningkat.

“Dosisnya ditingkatin terus, sekarang rendah, kedua dinaikin,” kata Arif Budiawan, salah seorang relawan di Puskesmas Dago, Bandung, saat dihubungi, baru-baru ini.
Arif dijadwalkan 14 September untuk menjalani penyuntikan kedua. Vaksin sendiri menjadi fasilitas khusus buat relawan. Baik relawan yang disuntik vaksin asli maupun yang disuntik placebo, semua mendapat fasilitas yang sama.
Relawan yang disuntik placebo atau bukan vaksin memiliki peran penting dalam uji klinis vaksin buatan Sinovac Biotech, Tiongkok. Fungsi mereka sebagai kontrol sekaligus pembanding dalam penelitian uji klinis tahap III yang dilakukan PT Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) itu.
Selain itu, para relawan juga mendapat snack dan uang transportasi Rp200 ribu dalam sekali kunjungan. Sebagai jaminan kesehatan selama mengikuti proses uji klinis, relawan juga mendapatkan asuransi kesehatan.
Asuransi ini akan menanggung biaya pengobatan jika diperlukan. Misalnya, jika relawan mengalami sakit setelah penyuntikan akibat vaksin. Namun, di luar keluhan kesehatan karena vaksin pun bisa ditanggung oleh asuransi ini.
“Asuransi kesehatan itu yang tak berhubungan dengan vaksin juga di cover. Misalnya saya jatuh atau apa terus ada biaya rumah sakit itu dibayarin. Dicover di luar vaksin. Jatuh kan ga ada hubungannya dengan vaksin, nah itu dicover sama asuransi sampai 6-7 bulan (uji klinis) itu,” terang relawan yang sehari-hari bekerja sebagai arsitek dan kontraktor.
Masing-masing relawan juga mendapat mendapat pendamping. Mereka harus melaporkan segala aktivitas keseharian yang perlu dilaporkan, misalnya ke luar kota, minum obat tertentu, dan lain-lain. Pendamping tidak mendampingi langsung, tetapi melalui fasilitas telepon melalui aplikasi Whatsapp.
“Terus dipantau. Tiap relawan surveilan masing-masing berbeda. Kalau ada apa-apa tinggal laporan langsung. Kalau ke luar kota hari ini atau besok harus lapor mereka, keluar kota berapa hari, tanggal, berapa sampai bertemu siapa saja harus lapor ke mereka,” terang Arif. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Tunggu Vaksin COVID-19 Beredar 2021, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
