Fakta Menarik GWK Bali, Lokasi Welcome Dinner Kepala Negara G20

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 15 November 2022
Fakta Menarik GWK Bali, Lokasi Welcome Dinner Kepala Negara G20

Para pemimpin negara G20 akan menikmati jamuan makan malam di GWK Cultural Park, Selasa (15/11). (foto: Instagram @gwkbali)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KTT G20 resmi dibuka, Selasa (15/11). "Para pemimpin. Selamat pagi, hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka,” kata Presiden Joko Widodo, saat mengawali pembukaan KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali.

Pada malam harinya, para pemimpin dunia yang hadir di acara KTT G20 akan dijamu dalam sebuah welcome dinner (makan malam penyambutan) yang digelar di Lotus Pond, kawasan GWK Cultural Park, Jimbaran, Bali. GWK dipilih sebagai lokasi jamuan makan malam karena keunikan dan karakter yang kuat dari kawasan wisata ini.

Ya, taman budaya satu ini menjadi ikon terkini wisata Bali. Di dalamnya terdapat markah nan megah Pulau Bali, yakni patung Garuda Wisnu Kencana. Berikut fakta-fakta menarik seputar GWK Bali.


BACA JUGA:Jamu Delegasi KTT G20, GWK Tutup Sementara





1. Dirampungkan dalam 2 Dekade

Garuda wisnu kencana
Patung megah Garuda Wisnu Kencana dirampungkan dalam 2 dekade. (foto: Instagram @gwkbali)




Ide awal pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana nan megah awalnya digagas seniman I Nyoman Nuarta pada 1993. Ide brilian itu bertujuan menciptakan markah baru di Pulau Bali.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1997, barulah dilakukan peletakan batu pertama di kawasan Bukit Jimbaran. Pemilihan lokasi amat terkait dengan pertimbangan kelestarian lingkungan. Wilayah perbukitan di Jimbaran yang merupakan tanah kapur dianggap tidak akan mengganggu lahan produktif. Selain itu, wilayah Jimbaran berada di selatan Pulau Bali yang merupakan sentra pariwisata.

Namun, pembangunan megaproyek itu dalam perjalanannya menuai banyak pro dan kontra. Hingga akhirnya, taman Garuda Wisnu Kencana dibuka untuk umum pada 2003 dalam kondisi patung yang masih setengah jadi.

Barulah pada 22 September 2018, taman budaya seluas 60 hektare ini diresmikan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:KTT G20 Dimulai, Kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali Dilakukan Penutupan


2. Patung Garuda Megah

GWK Bali
Dipilih karena keunikan dan karakter kuat lokasi ini. (foto: Instagram @gwkbali)



Awalnya, patung Garuda Wisnu Kencana di taman budaya ini akan dibangun setinggi 75 meter. Namun, agar jadi lebih megah, direncanakanlah untuk membangun gedung yang dijadikan fondasi setinggi 45 meter. Dengan ukuran tinggi patung 120 meter dan lebar 64 meter, patung GWK menjadi yang terbesar dan termegah di dunia.

Megaproyek patung Garuda Wisnu Kencana memiliki desain yang unik. Patung megah tersebut terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 3.000 ton. Dengan ukuran semegah itu, patung tersebut diproyeksikan memiliki jarak pandang mencapai 20 km. Jarak itu berarti markah baru Bali ini bisa terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot.

Dengan tinggi 120 meter, patung GWK jadi yang kedua tertinggi di dunia, setelah The Spring Temple Buddha di Henan, Tiongkok, yang memiliki ketinggian 128 meter. Namun, tinggi GWK itu melebihi tinggi Patung Liberty di Amerika Serikat yang tingginya 93 meter.

Patung Garuda Wisnu Kencana menggambarkan Dewa Hindu Wisnu yang berada di atas tunggangannya, burung Garuda. Burung Garuda di patung ini dibuat dari ribuan potongan kaca mozaik emas. Hiasan yang disebut 'badong' itu juga direkatkan pada bagian mahkota dan dada patung itu.


BACA JUGA:
Kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali



3. Kisah Bakti Garuda pada Relief Pintu Masuk Lotus Pond

relief garuda
Garuda bertemu Dewa Wisnu yang kemudian memintanya menjadi tunggangan. (foto: Instagram @gwkbali)




Jamuan makan malam G20 akan dilaksanakan di area Lotus Pond yang bisa menampung 7.500 orang. Pelataran nan membentang itu terlihat megah diapit tebing kapur di kanan kiri.


Saat memasuki pintu utama Lotus Pond, terdapat Tirta Agung (air suci). Relief yang mengisahkan bakti Garuda Wisnu Kencana hingga akhirnya menjadi tunggangan Dewa Wisnu terukir di dindingnya.



Kisah Garuda hingga menjadi tunggangan Wisnu berawal dari peseteruan antara dua istri Rsi Kasyapa, yakni Kadru dan Winata. Kadru yang dikarunai anak para Naga selalu menaruh rasa iri dengki kepada Winata yang beranak sang Garuda.


Kadru pun selalu melancarkan rencana jahat agar Winata terbuang dari keluarga sang rsi. Ia menantang Winata untuk menebak warna Ucaihswara yang muncul saat samudra diaduk kala pencarian Tirta Amartha. Winata pun menyanggupi tantangan tersebut. Siapa pun yang kalah harus bersedia menjadi budak dan selalu mentaati seluruh perintah dari yang menang.


Kadru menebak warna kuda itu hitam, sedangkan Winata menerka dengan warna putih. Dengan akal bulus, Kadru memerintahkan anaknya mengubah warna putih kuda menjadi kehitaman. Akibatnya, Winata kalah.



Namun, diam-diam, sang Garuda mengetahui akal licik Kadru. Ia tak tinggal diam. Demi membalaskan amarahnya, Garuda pun melawan anak Kadru, yakni sang Naga. Pertarungan itu berlangsung sengit. Sang Naga akhirnya mengajukan syarat untuk pembebasan Winata. Ia mengharuskan Garuda membawakan Tirta Amartha yang tak diketahui keberadaannya kepada sang Naga.


Demi baktinya kepada ibu, Garuda pun menyanggupi. Ia bertualang mencari air kehidupan tersebut. Di tengah petualangannya, sang Garuda bertemu dengan Dewa Wisnu yang membawa Tirtha Amartha. Garuda kemudian meminta Tirtha Amartha itu, Dewa Wisnu memberinya, dengan syarat Garuda mau menjadi tunggangan Dewa Wisnu dalam tugasnya menjaga dunia.


Garuda menyetujuinya dan mendapat Tirta Amartha. Dengan berwadahkan kamandalu (bejana) berikatkan tali rumput ilalang, ia membawakan air tersebut kepada Naga. Namun, sebelum Naga sempat meminumnya, tirta itu terlebih dahulu diambil Dewa Indra yang kebetulan lewat. Meskipun demikian, beberapa tetes tirta itu masih tertinggal di tali rumput ilalang. Naga kemudian menjilat rumput ilalang tersebut yang ternyata sangat tajam dan lebih tajam daripada pisau. Karena itulah lidah Naga terbelah menjadi dua ujung. Lidah terbelah itu bahkan dibawa hingga keturunan Naga. Keberhasilan sang Garuda itu membuat Winata dibebaskan dari jeratan perbudakan.



Direncanakan, sebanyak 200-300 orang akan menghadiri jamuan makan malam KTT G20 di Lotus Pond ini, Selasa (15/11) malam. Acara itu menjadi rangkaian dari puncak KTT G20 kali ini.(dwi)





BACA JUGA:5 Kegiatan Menarik di Kawasan Garuda Wisnu Kencana
#Wisata #Bali #KTT G20
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Proyek pembangunan lift senilai Rp 200 miliar di tebing Pantai Kelingking tuai kontroversi, DPR RI meminta agar proyek tak merusak lingkungan dan dilakukan dengan sosialisasi terbuka.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Indonesia
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Setelah terjadi pertemuan antara Pemprov Bali dengan PT GAIN, berhasil disepakati bahwa tembok penghalang itu dibongkar mulai Rabu (1/10).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Bagikan