Fadli Zon Tantang Menteri Yasonna Akhiri Pelarian Djoko Tjandra


Anggota DPR Fadli Zon. (MP/Ponco Sulakosono)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menerapkan standar yang sama dalam menangani buronan.
Alasannya, jangan sampai keberhasilan mengekstradisi pembobol Bank BNI, Maria Pauline Lumowa, dari Serbia diartikan lain oleh publik.
Baca Juga
Ekstradisi Maria Pauline Lumowa Upaya Tutupi Malu Yasonna atas Bobolnya Djoko Tjandra
"Jangan sampai nanti orang menduga berlomba-lomba menonjolkan prestasinya karena takut di-reshuffle," kata Fadli.
Fadli membandingkan upaya Kemenkum HAM menangani Maria Lumowa dengan proses pencarian terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra.

Menurut dia, Djoko Tjandra begitu mudah lolos keluar dan masuk Indonesia hingga bisa mendapatkan e-KTP. Padahal, satu-satunya pintu seseorang bisa keluar masuk Indonesia melalui Imigrasi.
"Kecuali dia masuk masjid melalui perbatasan yang tidak ada penjaganya. Jadi menurut saya tidak mungkin bisa lolos kalau imigrasinya tidak aware terhadap keluar masuk orang," tuturnya.
Mantan Wakil Ketu DPR RI itu menantang Kemenkum HAM untuk mengakhiri pelarian Djoko Tjandra seperti yang mereka lakukan terhadap Maria.
"Kalau prestasi itu terus-menerus, mereka yang buron ditangkapi, bukan kemudian ada peristiwa ini baru menonjol jadinya," ucap dia.
Baca Juga
Lurah Grogol Selatan Dinonaktifkan Terkait e-KTP Djoko Tjandra
Isu reshuffle mengemuka setelah Presiden Jokowi secara terbuka melontarkan ancaman bakal mengganti menteri-menteri yang performanya kurang memuaskan. Ancaman itu Jokowi sampaikan saat membuka rapat kabinet paripurna di Istana beberapa waktu lalu.
Survei Indonesia Political Opinion (IPO), misalnya, menempatkan Yasonna paling layak untuk di-reshuffle. Sebanyak 64,1 persen responden menginginkannya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa

Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan
