Media Sosial

Facebook akan Matikan Sistem Pengenalan Wajah, Ada Apa?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 03 November 2021
Facebook akan Matikan Sistem Pengenalan Wajah, Ada Apa?

Facebook matikan sistem pengenalan wajah (Foto: pixabay/pexels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

FACEBOOK mengumumkan bahwa pihaknya akan mematikan sistem pengenalan wajah atau Facial Recognition, yang secara otomatis mengidentifikasi pengguna lewat foto dan video.

Keputusan tersebut diambil menyusul tingkat kekhawatiran pengguna yang terus meningkat, tentang pengguna teknologi tersebut. Hal itu dipaparkan oleh Vice President of Artificial Intelligence (AI) di Facebook, Jerome Pesenti.

Baca Juga:

Ganti Nama Jadi Meta, ini Alasan Facebook


"Di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung ini, kami percaya bahwa membatasi penggunaan facial recognition pada beberapa kasus khusus adalah tindakan tepat," tutur Jerome, seperti dilansir laman Reuters.

Facebook akan matikan sistem pengenalan wajah (Foto: pixabay/tumisu)

Selain itu, faktor lain penyebab penghentian fitur tersebut, yakni belum matangnya regulasi yang mengatur masalah privasi di sistem pengenalan wajah.

Pada beberapa tahun terakhir, regulator hingga masyarakat, berkompromi serta berdebat soal sistem pengelan wajah, karena banyaknya pelanggaran privasi akibat sistem pengelan wajah itu.

Di sisi lain, sistem pengenal wajah tersebut merupakan primadona di kalangan pebisnis untuk keamanan. Tapi di satu sisi, sistem tersebut dinilai berpotensi membahayakan privasi hingga menormalkan pengawasan yang menggangu.

Sedikit informasi, sebelum Facebook, sejumlah perusahaan besar telah mengambil langkah serupa, salah satunya IBM yang menghentikan penjualan produk 'Facial Recognition'.

Selain itu, Microsoft dan Amazon juga menunda penjualan sistem tersebut. Karena masih belum jelasnya tentang aturan sistem pengenalan wajah.

Baca Juga:

Facebook Luncurkan Iklan Untuk Tingkatkan Literasi Media dan Perangi Hoaks

Turut sertanya Facebook yang memutuskan tidak lagi menggunakan Facial recognition, menjadi sebuah gebrakan baru bagi industri teknologi, yang tidak lagi memakai sistem yang keamananan soal privasinya tidak jelas.

Sepertiga pengguna facebook berhenti menggunakan metode tersebut (Foto: pixabay/firmbee)

Facebook menjelaskan, ada lebih dari satu pertiga penggunanya yang memilih sistem pengelaman wajah, untuk login ke media sosialnya. Dengan dihentikannya sistem ini, maka akan ada kurang lebih satu miliar orang berhenti menggunakan metode tersebut.

Selain itu, facebook memastikan bahwa fitur alternatif yang mendeskripsikan gambar untuk pengguna yang mengalami gangguan penglihatan, akan tetap berfungsi normal.

Tapi, imbas dari dihentikannya sistem pengenalan wajah tersebut, para pengguna yang dikenali dalam gambar, namanya tidak akan disertakan, dan hanya disebut sebagai individu. (Ryn)

Baca Juga:

Facebook Berupaya Hindarkan Remaja Scrolling Medsos

#Media Sosial #Facebook
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Pertamina memberikan imbalan Rp 7 juta bagi netizen yang mengunggah citra baiknya di media sosial. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Bagikan