F-PAB dan Pendeta Tabaraka Sepakat Berdamai Demi Keutuhan Bangsa
Kuasa hukum F-PAB Lexyndo Hakim didampingi Ketua F-PAB Wilayah Jakarta Eduardus N Mbete dalam pertemuan damai dengan Pendeta Tabaraka di Gading Serpong (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Forum Persaudaraan Anak Bangsa (F-PAB) dan Terlapor Kasus Ujaran Kebencian dan SARA Pendeta Theodores Tabaraka sepakat berdamai dan akan mencabut laporan di Bareskrim Polri atas perkara kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (SARA) serta kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
Perdamaian ini difasilitasi oleh Kuasa Hukum FPAB, Lexyndo Hakim atau dikenal Lexy bersama Pendeta Theodores Tabaraka. Pertemuan kedua pihak berlangsung di Anni Cake, kawasan Gading Serpong.
Baca Juga:
F-PAB dan FORTIBER Laporkan Akun Youtube Pemecah Belah Kemajemukan Bangsa Indonesia
Lexy membenarkan adanya permintaan maaf secara langsung dari Pendeta Tabaraka kepada pihak FPAB. Lanjut Lexy, FPAB pun telah memaafkan Pendeta Tabaraka.
Terhadap hal ini, Lexy berharap tak ada lagi orang-orang khususnya yang memiliki ilmu Agama yang lebih, wawasan yang lebih, yang melakukan hal demikian, antar agama yang satu dengan yang lainnya. FPAB juga tak ingin masalah seperti ini diulangi oleh siapapun masyarakat yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
"Dalam hal ini beruntung ada titik temu antar kedua belah pihak dan mediasi yang dilakukan berjalan dengan baik, bayangkan kalau semua pihak penuh emosional dan kebencian ? Bisa membuat preseden sangat buruk kedepannya," kata Lexy di Jakarta, Rabu (28/8).
Baca Juga:
Menurut Lexy, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Namun, kata Lexy, untuk penegakan hukum dan atau dalam hal memberikan efek jera, FPAB akan menempuh jalur hukum bila ada upaya oknum tertentu berupaya meretakkan bangsa Indonesia.
Forum Persaudaraan Anak Bangsa (F-PAB) yang diwakili Ketua Wilayah DKI Jakarta, Eduardus Noe Mbete dengan tegas mengajak warga Indonesia untuk bergandengan tangan, dan saling menjaga kebhinekaan dan toleransi antar umat beragama dan bermasyarakat.
"FPAB hanya ingin hal ini agar menjadi contoh masyarakat Indonesia untuk tidak sembarangan ngomong, baik secara internal apalagi ke publik, karena di zaman digital dan mudahnya informasi, berita provokatif itu sangat membahayakan keutuhan bangsa," tutupnya.(Asp)
Baca Juga:
Polemik Pidato Anies Baswedan, Ini Tanggapan Ketua Umum FPAB
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Lexyndo Hakim Dukung Tim Indonesia untuk Memberikan yang Terbaik di SEA Games 2025, Percaya CdM Bayu Bawa Prestasi
Bareskrim Usut Tidak Pidana Dari Temuan Gelondongan Kayu Ditemukan Saat Bencana Banjir Sumatra
207 Ribu Ekstasi 'Tak Bertuan' Ditemukan di Tol Bakauheni, Polisi Duga Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terlibat
Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba Lintas Provinsi, Nilainya Capai Rp 207 Miliar
Bareskrim Polri Bersiap Tindak Importir Baju Bekas
Dukung Menkeu Purbaya, Bareskrim Polri Bakal Sikat Tuntas Pakaian Ilegal 'Thrifting' Demi Hidupkan Kembali Tekstil Domestik
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Peredaran Narkoba di Indonesia Masih Tinggi, Polisi Ungkap 38 Ribu Kasus hingga Sita Aset Bandar Senilai Rp 221 Miliar
Kasus Radiasi Cikande Naik Sidik, Bareskrim Sudah Pegang Nama Tersangka
Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU di Kalimantan Barat, Termasuk Eks Dirut PLN