Erupsi Gunung Merapi Berpotensi Semakin Meluas

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 24 Maret 2023
Erupsi Gunung Merapi Berpotensi Semakin Meluas

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nym)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami aktivitas vulkanis.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, keberadaan dua kubah lava aktif di Gunung Merapi berpotensi membuat erupsi semakin meluas.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, potensi bahaya erupsi tidak hanya di arah tenggara saja melainkan juga ke arah barat daya.

Baca Juga:

Gunung Merapi Belasan Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar pada Sabtu Pagi

"Kalau di arah tenggara itu ada Kali Gendol. Sedangkan arah barat daya ada banyak kali mulai dari ada Kali Krasak, Kali Boyong, dan Kali Kuning," kata Agus, Jumat (24/3), dikutip Antara.

Gunung Merapi kini memiliki dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi yang menjadi fenomena pertama kali dalam sejarah.

Kubah lava itu adalah kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Pasca-kemunculan pada Januari 2021, kedua kubah lava tersebut saat ini masih terus tumbuh.

Berdasarkan pemantauan visual dan termal pada 18 Maret 2023, kubah lava barat daya masih terlihat aktif yang ditunjukkan oleh suhu tinggi mencapai 230 derajat Celcius.

Bagian selatan kubah arah Kali Boyong juga tampak masih aktif.

Suhu kubah lava tengah kawah tidak jauh berbeda dengan bebatuan sekitarnya, namun ada titik panas di tepi timur kubah dengan suhu mencapai 114 derajat Celcius.

"Dengan adanya kubah lava yang di barat daya, maka daerah yang berpotensi terdampak erupsi ini jadi ke barat daya juga," ujar Agus.

Baca Juga:

Masyarakat Diminta Waspada Gunung Merapi Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Pijar

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa keberadaan dua kubah lava itu belum bisa dipastikan apakah meningkat intensitas erupsi atau tidak karena sesuai karakter dari Gunung Merapi.

Apabila gunung api itu sudah mengeluarkan erupsi yang bersifat efusif, maka aktivitas vulkaniknya terhitung sering dengan periode empat tahunan.

Kondisi itu lebih dikontrol dari keberadaan sistem vulkanik yang ada di dalam Gunung Merapi tersebut.

"Jadi dari sananya memang Gunung Merapi kalau erupsi yang semacam ini dia termasuk lebih sering daripada yang erupsi besar efusif. Erupsi pada tahun 2010 perulangannya 100 tahunan. Kalau efusif seperti ini empat tahunan, rata-rata bisa plus minus," jelas Agus.

BPPTKG terus meningkatkan pemantauan kubah lava, pemantauan pergerakan dari tubuh gunung, maupun pemantauan morfologi puncak dan kubah.

Langkah itu dilakukan untuk meminimalkan dampak erupsi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi, terkhusus penduduk yang berada di sektor tenggara maupun barat daya dari Gunung api tersebut.

Adapun dari sisi peralatan pemantauan saat ini sudah cukup memadai berupa peralatan seismik dan peralatan yang sifatnya real-time untuk memantau kondisi Gunung Merapi.

Agus mengimbau masyarakat untuk selalu sigap bila suatu waktu kubah kawah itu runtuh.

Sepanjang 2021 sampai 2023, karakteristik erupsi Gunung Merapi, di antaranya adalah tipe erupsi bersifat efusif yang didahului oleh erupsi-erupsi freatik, durasi erupsi yang panjang, adanya dua kubah lava, dan deformasi yang cukup besar.

Kejadian awan panas guguran saat ini masih sulit untuk diprediksi waktu kejadiannya namun dapat diperkirakan potensi bahayanya.

Langkah untuk mengurangi kerugian dan menghindari korban akibat erupsi adalah dengan cara meningkatkan keakuratan dan kecepatan asesmen bahaya serta memastikan masyarakat dapat merespons peringatan dini dengan cepat dan tepat.

"Masyarakat di daerah bahaya, yaitu tenggara dan barat daya untuk meningkatkan kesiapsiagaan karena karakter dari kejadian awan panas guguran sulit untuk diprediksi waktu kejadiannya," pungkas Agus. (*)

Baca Juga:

Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tiga Desa di Klaten Diterjang Hujan Abu Vulkanis

#Gunung Merapi #Letusan Gunung Merapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
4 Pendaki dijatuhi sanksi lantaran nekat masuk kawasan puncak Merapi secara ilegal saat gunung itu masih berstatus Siaga (Level III).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
Indonesia
BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!
BPBD DIY mengingatkan untuk tidak mendaki Gunung Merapi saat status siaga. Simak info terbaru dan upaya mitigasi yang dilakukan.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 15 April 2025
BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!
Indonesia
Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun
Gunung Merapi ditutup karena berstatus naik level III yang dapat membahayakan jiwa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 April 2025
Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun
Indonesia
BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'
Aktivitas erupsi Gunung Merapi yang masih cukup tinggi sampai awal 2025 menjadi catatan bagi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Januari 2025
BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'
Indonesia
Gunung Marapi Lontarkan Abu Kelabu 1 Kilometer
Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di status level II (waspada)
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 04 Januari 2025
Gunung Marapi Lontarkan Abu Kelabu 1 Kilometer
Indonesia
Hingga Pagi Ini, Pemkab Flores Timur Catat Korban Tewas Letusan Lewotobi 8 Orang
Hingga pagi ini, Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur mencatat ada delapan orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki disertai material di Kecamatan Wulanggitang.
Wisnu Cipto - Senin, 04 November 2024
Hingga Pagi Ini, Pemkab Flores Timur Catat Korban Tewas Letusan Lewotobi 8 Orang
Indonesia
Erupsi Merapi Picu 40 Kali Gempa, Lontarkan 21 Guguran Lava
Gunung Merapi mengalami 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm selama 57.56-146.32 detik.
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Oktober 2024
Erupsi Merapi Picu 40 Kali Gempa, Lontarkan 21 Guguran Lava
Indonesia
Mentan Geser Anggaran Bantu Korban Lahar Dingin Gunung Marapi
Anggaran yang sudah ditetapkan itu harus segera ditindaklanjuti oleh kepala dinas pemerintah daerah setempat agar bisa digunakan secepatnya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Mei 2024
Mentan Geser Anggaran Bantu Korban Lahar Dingin Gunung Marapi
Indonesia
Puluhan Orang Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Sumbar
Operasi teknologi modifikasi cuaca di Ranah Minang dilaksanakan oleh beberapa instansi yakni BNPB, BMKG, TNI AU,
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Mei 2024
Puluhan Orang Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Sumbar
Indonesia
Guguran Lava Merapi Meluncur 1,8 Km ke Arah Kali Bebeng
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Mei 2024
Guguran Lava Merapi Meluncur 1,8 Km ke Arah Kali Bebeng
Bagikan