Epidemiilogi UI Sebut Klaster Keluarga Muncul karena Kebijakan Pemerintah yang Salah


Ilustrasi. Foto: Pixabay/mohamed_hassan
MerahPutih.com - Ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono tidak setuju jika warga yang disalahkan dengan munculnya kasus baru corona di klaster keluarga.
Menurut Pandu, klaster keluarga sudah ada di Indonesia pada Maret 2020 lalu pada kasus 1,2, dan 3 yang merupakan satu darah. Dengan begitu ia tak sependapat dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 yang menyebut adanya klaster keluarga karena kurangnya kedisiplinan masyarakat.
Baca Juga
Terima Calon Positif COVID-19, Proses Pendaftaran Cakada Diduga Terjadi Pelanggaran
"Riwayat Klaster Keluarga sudah terjadi sejak kasus no 1, 2, dan 3 bulan Maret. Tapi tidak diperhatikan, padahal penularan sudah di tingkat komunitas," kata Pandu, Selasa (8/9).
Menurut Pandu, klaster keluarga bermunculan akibat kesalahan pemerintah yang menerapkan kebijakan isolasi mandiri. Akibatnya hal ini justru mendorong banyaknya klaster keluarga.
"Betapa kejamnya sampai salahkan warga. Kebijakannya yang salah," ungkapnya.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Akmal Taher menuturkan, kemunculan klaster keluarga positif corona terjadi karena warga tak disiplin menerapkan protokol kesehatan dan isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga
"Selama ini, misalnya ada orang yang dicurigai Covid-19, setelah swab belum ada hasilnya, semestinya sambil nunggu hasil, dia tinggal di rumah dan tidak beraktivitas seperti biasa, karantina di rumah, tidak kontak dengan orang rumah," ujar Akmal di YouTube dalam kanal BNPB, Senin (7/9). (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
