Enam Prosedur yang Tak Bisa Dilakukan Buntut Kebakaran Gedung Cyber
Petugas mengevakuasi korban kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1, Jakarta, Kamis (2/12/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Merahputih.com - Kebakaran di Gedung Cyber 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, (2/12) berdampak pada gangguan koneksi internet. Pusat data (data center) yang mengelola Central Equipment Identity Register (CEIR) berlokasi di Gedung Cyber 1 mengalami shutdown.
Sehingga proses identifikasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) melalui CEIR pun ikut terganggu.
"Gangguan pada Pusat Data CEIR yang terjadi turut berdampak pada layanan IMEI. Sehingga mengkibatkan tidak dapat dilakukannya prosedur registrasi smartphone,” terang Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Dedy Permadi dalam siaran persnya kepada wartawan, Jumat (3/12).
Baca Juga:
Satu Korban Kebakaran Gedung Cyber Meninggal Dalam Perjalanan
Kominfo menyatakan ada sejumlah prosedur yang tidak bisa dilakukan. Pertama, proses Registrasi IMEI pada Perangkat Handphone, Komputer Genggam dan Tablet (HKT) berupa bawaan penumpang dan barang kiriman yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu.
Kedua, proses Registrasi IMEI pada Perangkat HKT milik Tamu Negara, VVIP, dan VIP yang dilakukan melalui Kemenlu. Ketiga, proses Registrasi IMEI milik wisatawan asing yang dilakukan melalui Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler.
Keempat, proses Registrasi Tanda Pendaftaran Produksi (TPP) IMEI yang dilakukan melalui Kemenperin. Kelima, proses Penggantian SIM Card baru yang dilakukan melalui Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler.
Baca Juga:
Wagub DKI Minta Polisi Usut Tuntas Kebakaran di Gedung Cyber
Keenam, proses Aktivasi Perangkat HKT baru yang dilakukan melalui gerai penjualan Perangkat HKT di seluruh Indonesia.
Dedy mengatakan, seluruh proses tersebut belum dapat dilakukan seperti biasa hingga pemulihan kondisi pasca kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1.
Saat ini Kominfo masih menunggu update terbaru dari pengelola Gedung Cyber 1 serta pengelola Pusat Data CEIR untuk menentukan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," pungkas Deddy.
Baca Juga:
2 Orang Meninggal Dalam Kebakaran, Lantai 2 Gedung Cyber Tidak Miliki Jendela
Seperti diketahui, insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Diketahui, dua korban tersebut merupakan siswa dari SMK Taruna Bhakti, Depok.
Keduanya adalah Seto Fachrudin dan M Redzuan. Mereka sedang melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Lantai 2 Gedung Cyber saat terjadinya peristiwa kebakaran.
Berdasarkan informasi, korban sedang menjalani praktek kerja lapangan (PKL) sebagai teknisi di gedung Cyber 1, Jakarta Selatan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pramono Anung Beri SP1 ke 10 Gedung Tak Aman Usai Kebakaran Maut Jakarta
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Pramono Targetkan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati 5 Hari Beres
Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Dipastikan Akibat Arus Pendek Listrik
Listrik Kalbar Dijamin Aman Pasca-Kebakaran PLTU Gundul, Saksi Mata Dengar Ledakan Turbin
Pemprov Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Terpusat di Gedung C2, 350 Kios Habis Terbakar
Tidak Ada Korban Jiwa Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Kapolres: Semua Sehat
Langkah Gubernur Pramono Tangani Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Berawal dari Plastik, Saksi Mata Dengar Ledakan