Empat Kelurahan di Solo Rawan Kekeringan


BPBD Solo membantu air bersih pada warga. (Foto: Ismail/MP)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah wilayah di Jawa Tengah terdampak kekeringan.
Data BPBD Provinsi Jateng, 3.320 KK atau 11.027 jiwa terdampak di sejumlah wilayah. Masing-masing BPBD kabupaten telah memberikan bantuan air bersih kepada warga.
Baca Juga:
Daftar Daerah di Jabar yang Alami Bencana Kekeringan
Salah satu titik adalah di Kelurahan Joglo Alami, sumur warga telag mengalami kekeringan. Sehingga BPBD mengirimkan satu tangki air bersih setiap hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan dampak El Nino terjadi sampai Januari 2024. Untuk puncak musim kemarau terjadi pada September ini.
"Untuk di Solo sendiri dampak musim kemarau dirasakan warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih," kata Niko, Jumat (25/8).
Dikatakannya, pihaknya mendapati satu warga di RT 03/RW 05, Kampung Gambirsari, Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjasari, Solo, Jawa Tengah kesulitan air bersih. BPBD membantu air bersih satu tangki setiap hari pada warga setiap hari.
"Sudah ada warga satu RT kesulitan air bersih karena musim kemarau panjang tahun ini," kata Niko.
Ia mengatakan, selama ini warga memanfaatkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena musim kemarau air PDAM hanya menyala pada sore dan pagi hari.
"Kita bantu droping air pada warga untuk keperluan rumah tangga mandi dan cuci setiap hari," katanya.
Pihaknya memetakan empat daerah rawan kekeringan di Solo. Daerah tersebut, yakni Kelurahan Joglo, Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Jebres, dan Kadipiro.
Ia mengimbau pada warga yang merasa kesulitan air untuk segera melapor ke BPBD Solo. BPBD siap membantu mengirim air bersih pada warga yang kekeringan. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga:
Ganjar Sebut Kekeringan hingga Krisis Air Bersih Landa Hampir Seluruh Wilayah Jateng
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
