Emiten Homeco Living Raih 71 Kelebihan Permintaan saat IPO


IPO tersebut diharapkan bisa mencapai target untuk melayani 50 juta konsumen di tahun 2030. (Foto: ANTARA/Uyu Septiyati Liman)
MerahPutih.com - Emiten PT Homeco Victoria Makmur Tbk (Homeco Living) meraih kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 71 kali saat penawaran perdana (IPO) dengan kode LIVE pada 2-6 Februari 2024.
“Pada masa penawaran umum saham perdana LIVE terdapat kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 71 kali, artinya saham LIVE dinilai potensial dan banyak diminati oleh investor,” ujar Direktur Utama Homeco Living Ellies Kiswoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (12/2), seperti dilansir Antara.
Baca Juga:
Ia menuturkan IPO tersebut diharapkan bisa mencapai target untuk melayani 50 juta konsumen di tahun 2030. Hingga saat ini, ada 20 juta orang konsumen di seluruh Indonesia yang sudah dilayani oleh Homeco Living.
“Kami berharap bahwa kami bisa terus fokus untuk supply (memasok) produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif atau value for money,” ucapnya.
Dengan teraihnya pencapaian pada IPO tersebut, Elis berjanji ia dan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan agar bisa selalu mendapatkan kepuasan pelanggan.
“Kami memahami kepercayaan yang datang dengan menjadi entitas yang tercatat di bursa dan kami akan bekerja tanpa lelah untuk menjaga kepercayaan tersebut,” imbuhnya.
Homeco Living merupakan perusahaan yang melakukan penjualan alat tulis dan gambar, alat permainan, mainan anak-anak, peralatan dan perlengkapan rumah tangga, serta tekstil. (ikh)
Baca Juga:
Indikator Politik Ungkap Kemungkinan Pilpres 2024 Satu Putaran
Bagikan
Berita Terkait
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting

Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia

Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump

Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan

IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah

IHSG Anjlok, Analis Sarankan Aksi Beli Saham Perusahaan yang Beri Dividen Besar

Apa Itu Trading Halt di Bursa Saham Indonesia dan Aturan Barunya?

IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan

Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
