Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan

Bursa Efek Indonesia (BEI) usai IHSG Anjlok

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Risiko pelemahan lanjutan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terjadi dalam jangka pendek. Dari sisi teknikal, IHSG kini berada di area support 5.945 sampai 6.045, dengan level krusial selanjutnya di 5.500 sampai 5.636.

"Artinya, secara jangka pendek, masih ada risiko pelemahan lanjutan," ujar Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana.

Ia memastikan, pasar modal Indonesia masih memiliki daya tarik tinggi yang ditopang oleh fundamental ekonomi domestik dan kinerja perusahaan tercatat (emiten) yang masih solid.

Pelemahan yang terjadi pada IHSG lebih disebabkan oleh sentimen eksternal, utamanya adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan tarif Donald Trump.

Baca juga:

IHSG Ditutup Melemah pada Penutupan Perdagangan Hari Pertama setelah Libur Panjang Lebaran, Analis Sebut Pengaruh Tarif Impor Baru AS

Sementara iu, Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, pelemahan ini, sebagai sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan dan menandakan kepanikan luar biasa di kalangan pelaku pasar.

"Indeks tetap terkapar di zona merah, mengonfirmasi bahwa tekanan jual masih sangat kuat,” kata Achmad dalam keteranganya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/4).

Achmad menuturkan, penurunan IHSG yang berlebihan ini bisa jadi merupakan manifestasi dari kombinasi berbagai faktor internal yang membuat pasar Indoneska lebih rentan terhadap guncangan. Salah satu faktor yang patut dicermati adalah komposisi investor di BEI.

"Dominasi investor ritel yang cenderung lebih mudah panik dan mengikuti sentimen jangka pendek, ditambah dengan porsi investor asing yang signifikan dengan aliran dana bersifat hot money (mudah masuk dan keluar), menciptakan struktur pasar yang kurang stabil,” tutur Achmad.

Ketika sentimen global memburuk, investor asing cenderung menarik dananya (capital outflow) dari pasar negara berkembang yang dianggap lebih berisiko.

Sementara investor ritel lokal ikut panik menjual (panic selling), menciptakan efek bola salju yang menekan indeks secara drastis.

"Berbeda dengan pasar lain yang memiliki basis investor institusional domestik yang lebih kuat dan berorientasi jangka panjang, yang bisa berfungsi sebagai penahan (buffer) saat terjadi gejolak," sebut Achmad. (Knu)

#IHSG #Bursa Efek Indonesia (BEI) #Harga Saham
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
Fokus Danantara Indonesia saat ini salah satunya adalah memperdalam pasar saham Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
Indonesia
Proyek PIK 2 Dicoret dari PSN, Saham PANI Anjlok 7,79%
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada perdagangan hari ini anjlok setelah pemerintah resmi mencabut status Proyek PIK 2 Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Proyek PIK 2 Dicoret dari PSN, Saham PANI Anjlok 7,79%
Indonesia
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
Simak analisis mendalam pergerakan IHSG hari ini dan pengaruhnya dari berbagai kebijakan global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
Indonesia
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya
Jadi kalau membetulkan, diperbaikin, dioptimalkan, rasanya sih kita punya instrumen yang cukup
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya
Indonesia
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Ketua Dewas PAM Jaya, Pasetyo Edi Marsudi mengatakan, Francine Widjojo tak mengerti kondisi saat ini. PAM Jaya akan go public dengan status IPO.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Indonesia
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Pemerintah diminta mengambil saham mayoritas BCA. Komisi XI DPR mengatakan, bahwa hal itu tak perlu dibuat gaduh.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Indonesia
IHSG Meledak Tembus Rekor All Time High 8.000 Saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan
Dari sisi global, sentimen positif datang dari potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada September 2025
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
IHSG Meledak Tembus Rekor All Time High 8.000 Saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan
Indonesia
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Terkait batas waktu atau tenggat penyelesaian berada di ranah kurator yang bertanggung jawab dalam kasus Sritex.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Indonesia
Perang Israel-Iran Ganggu Sentimen Pasar, IHSG Berpeluang kembali Terpuruk
Serangan Israel atas Iran yang kemudian dibalas Iran telah memicu kenaikan harga minyak mentah dunia hampir 7 persen
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Perang Israel-Iran Ganggu Sentimen Pasar, IHSG Berpeluang kembali Terpuruk
Indonesia
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Dua keputusan penting diambil dalam RUPST PT Telkom Indonesia
Wisnu Cipto - Selasa, 27 Mei 2025
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Bagikan